:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Sabtu, 28 Agustus 2021 | 05:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 790
Takengon, InfoPublik - Masih adanya beberapa titik blank spot di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, terus mengusik para Pejuang Kominfo di daerah ini untuk terus berupaya mencarikan solusi terbaik agar masyarakat di wilayah-wilayah yang belum terjangkau akses tekekomunikasi ini bisa segera meperoleh layanan jaringan seperti di wilayah lainnya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah, Khairuddin "Yoes" beserta jajarannya. Mulai dari mengusulkan pembangunan BTS di wilayah blank spot tersebut ke Kementerian Kominfo, mencoba merangkul BAKTI, APJII dan Icon+, telah dilakukan, namun sampai saat ini belum juga membuahkan hasil.
Sebenarnya kewajiban menghadirkan jaringan telekomunikasi di wilayah blank spot di daerah yang tidak masuk kategori 3T seperti di Kabupaten Aceh Tengah ini, adalah kewajiban bagi provider operator penyelenggara telekomunikasi, sesuai komitmen mereka dengan Kementerian Kominfo. Namun sampai saat ini, belum ada operator seluler yang merealisasikan komitmen tersebut, padahal pemerintah daerah sudah berkali-kali mengusulkan agar segera dibangun BTS di wilayah tersebut. Akibatnya, sampai saat ini desa-desa seperti Serule di Kecamatan Bintang, desa Linge, Jamat dan Umang di Kecamatan Linge, belum dapat mengakses jaringan telekomunikasi seluler.
Karena berbagai upaya yang sudah ditempuh oleh para Pejuang Kominfo tersebut, belum juga berhasil, akhirnya Yoes dan jajarannya mencoba alternatif terakhir, yaitu memanfaatkan infrastruktur intranet milik pemerintah daerah untuk dipasang di wilayah-wilayah tersebut. Namun, inisiatif para Pejuang Kominfo ini justru ditanggapi secara salah kaprah oleh sebagian masyarakat di wilayah tersebut yang berasumsi bahwa Dinas Kominfo lah yang bertanggung jawab atas ketiadaan jaringan di wilayah tersebut. Sehingga mereka sampai mengerahkan massa untuk berdemo di DPRK setempat, menuntut bahkan memaksa agar Diskominfo segera memasang jaringan telekomunikasi tersebut.
Bukan hal mudah untuk memasang tower triangle intranet ke wilayah terpencil yang sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan dengan topografi kawasan berbukit. Selain cukup sulit untuk menentukan titik lokasi pemasangan tower yang memiliki tangkapan sinyal terbaik, pengadaan peralatan pendukung juga terkendala minimnya anggaran yang tersedia.
Seperti memakan buah simalakama, di satu sisi, Diskominfo ingin segera memenuhi keinginan masyarakat, tapi disisi lain harus mensiasati keterbatasan dana. Sementara tuntutan masyarakat, seakan terus memojokkan posisi para Pejuang Kominfo ini dengan memberikan deadline yang sebenarnya tidak masuk akal, karena pemasangan sarana prasarana harus dilakukan secara cermat dan teliti, tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Tapi bagi Kadis Kominfo Aceh Tengah ini, apapun argumennya, tuntutan masyarakat tersebut harus segera dipenuhi, apapun resikonya. Tak heran jika hari ini, Jum'at, 27 Agustus 2021, Yoes langsung memimpin pasukannya untuk naik turun gunung, mencari dan menentukan titik lokasi pemasangan tower intranet tersebut. Padahal kondisi fisiknya belum begitu fit, setelah terpapar covid beberapa waktu yang lalu dan baru saja selesai menjalani isoman. Namun itulah sosok Khairuddin Yoes, sosok pemimpin yang pantang menyerah menghadapi tantangan. Baginya, memenuhi tuntutan masyarakat adalah sebuah keniscayaan, meski sebenarnya diluar kewenangannya, namun karena mewujutkan pemerataan akses telekomunikasi di daerahnnya, sudah menjadi komitmennya, maka apapun akan dilakukan untuk mewujudkannya.
Didampingi oleh Camat Bintang, Erfan Yulianto, hampir seharian penuh Yoes dan "pasukan"nya mengobok-obok daerah terpecil di wilayah kecamatan Bintang, demi untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Meski dengan segala keterbatasannya, dia tetap optimis bisa mewujutkan keinginan masyarakat tersebut.
"Insya Allah, dengan kerja keras dan dukungan rekan-rekan semua, kita optimis ini segera terwujud, kita bukan takut ancaman atau intimidasi pihak manapun, tapi ini adalah komitmen kita" ungkap Yoes. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)