:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:34 WIB - Redaktur: Juli - 406
Subulussalam, InfoPublik - Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian membuka rembuk stunting di aksi ketiga konvergensi stunting tingkat Kota Subulussalam 2021, di Aula Hermes One Subulussalam, Selasa (24/08/2021).
Wali kota H. Affan Alfian mengatakan, persoalan stunting menjadi agenda nasional dan program prioritas di Kota Subulussalam.
Dia berharap dengan rembuk stunting tercipta komitmen, untuj mengatasi bersama tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi. "Baik dari Pemerintah Kota, Pemerintah Kampong, individu, komunitas maupun swasta harus bersinergi dan bersatu dalam penanggulangan stunting sesuai dengan strategi nasional dalam penanggulangan stunting," ujar dia.
Lebih lanjut kata dia, komitmen bersama dalam pencegahan stunting di Kota Subulussalam, kuncinya adalah pencegahan penanganan kasus stunting pada 1.000 hari pertama kelahiran, yang perlu perhatian, yakni kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun.
"Melalui intervensi terus kita upayakan gizi spesifik, maupun intervensi sensitif. Untuk itu intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja tetapi juga dilaksanakan oleh sektor yang lain, karena tingkat keberhasilan program ini juga sangat dipengaruhi oleh sektor nonkesehatan bahkan mencapai angka 70 persen," tambah dia.
Wali kota juga meminta kepada seluruh perangkat daerah bersama unsur terkait untuk melakukan inovasi inovasi dalam kondisi pandemi ini, sehingga pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi ibu hamil dan anak balita, bisa tetap terpenuhi .
Selanjutnya di tingkat kampong, bidan desa dan petugas gizi puskesmas bersama sama dengan kader di masing-masing kampong untuk melakukan penelusuran terhadap bayi dan balita yang berpotensi mengalami stunting ini harus ditangani secara bersama tidak hanya oleh puskesmas tetapi juga oleh rumah sakit dengan melibatkan dokter anak.
"Kepada para camat agar terus mengkoordinasikan wilayahnya. Pastikan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting untuk kampong berjalan dengan baik. Hal ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kebersamaan dan gotong royong maka menjadi tugas dan tanggung jawab bersama agar Subulussalam dapat terbebas dari stunting," imbuh dia.
Walikota sangat mengharapkan agar rembuk stunting mampu menghasilkan solusi dan tekad yang dirangkai dengan penandatanganan komitmen bersama dalam mengatasi stunting.
Selanjutnya walikota membacakan pernyatan komitmen pelaksanaan percepatan, pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Kota Subulussalam 2021. Dilanjutkan dengan penandatangan bersama yang diawali wali kota, Ketua DPRK, Kepala SKPK terkait dan Kepala Kampong Lokus stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Munawarah dalam laporannya mengatakan, kegiatan rembuk stunting bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan kegiatan intervensi penurunan stunting secara terintegrasi.
Kedua, mendeklarasikan komitemen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, ketiga, membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi.
"Outputnya komitemen penurunan stunting yang ditandatangani oleh wali kota, Ketua DPRK, Kepala Kampong, perwakilan sektor non pemerintah dan masyarakat," ucapnya.
Dalam rembuk stunting sebagai narasumber adalah Gayuh Tri Upayani dari Kemendagri, Setiawati dari Bappeda Aceh dan Abdul Saman Sinaga dari DPMK. Peserta dari perwakilan SKPK terkait, camat, Kepala Puskesmas, Petugas gizi kesehatan puskesmas, bidan desa, dan Kepala Kampong lokus stunting.
Turut hadir Ketua DPRK Ade Fadly Pranata, Sekda Taufit Hidayat, Asisten Pemerintahan Sulisman, Kepala SKPK terkait, Kepala Kantor Kemenag Kota Subulussalam.