Bupati Karanganyar Gratiskan Lima Mahasiswa Sebagai Bukti Pemkab Mendorong Berdirinya Institut Sains Tehnlogi Muhammadiyah

:


Oleh MC KAB KARANGANYAR, Kamis, 19 Agustus 2021 | 19:25 WIB - Redaktur: Tobari - 782


Karanganyar, InfoPublik - Bupati Karanganyar Juliyatmono sangat senang dengan berdirinya Institut Sains Dan Teknologi Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar. Bentuk senang itu, bupati menggratiskan biaya kuliah bagi lima mahasiswa terbaik.

“Sebagai wujud riil dukungan Pemkab Karanganyar pada pendirian ISTM ini sudah kami keluarkan SK Bupati, maka kami siap mendorong total ISTM segera terwujud,” kata pada saat acara Luring dengan Kepala Dikti Jateng Prof Zainuri di Gedung Dakwah Muhammadiyah GDM Karanganyar, Kamis (19/8/2021).

Bahkan kepada Dikti Jateng, Bupati menyampaikan agar jika terdapat kendala administratif perizinan pihaknya siap totalitas untuk membantu mengatasinya.

Menurut Bupati hadirnya ISTM adalah sebuah kebutuhan riil sektor pendidikan dan sekaligus merupakan kebanggaan Rakyat Karanganyar, maka sebagai Bupati pihaknya mensuport total rencana pendirian tersebut.

Apalagi secara riil Muhammadiyah memiliki pengalaman unggul bidang pendidikan dan infrastruktur juga  kuat.

Dengan begitu tinggal tahapan administratif yang harus diproses hingga kelar setelah itu baru tahap pembangunan gedung ISTM. Untuk tenaga dosen dan lainnya sudah dipersiapkan oleh PDM Karanganyar.

“Kami berharap tahun 2022 IST benar-benar sudah berdiri dan operasional karena empat program studinya cukup populer dan diminati masyarakat,” jelasnya.

Sedianya Bupati menghendaki berdiri universitas bukan institute namun mengingat kompleksitas perizinan maka  dibuka terlebih dulu institute yakni ISTM.

Dijelaskan Bupati keberadaan ISTM tersebut diproyeksikan dapat mengcover ulusan SMA yang jumlahnya 11.000 orang  per tahun di Karanganyar.

Sementara itu Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM Karanganyar Sarilan M. Ali  mengatakan proses terus berjalan dan tinggal berusaha melewati proses inti yakni perizinan mengingat persyaratannya sangat ketat, namun tetap ditempuh dan hampir selesai.

“Saat ini tinggal tahapan menyusun Renstra perguruan tinggi sebagai syarat utama serta syarat lain yang melekat,” ungkapnya.

Bahkan syarat wajib berupa pengadaan buku pelajaran kuliah tengah dilakukan guna menunjang untuk perpustakaan yang diperlukan ISTM tersebut. (MC Karanganyar/Hery Setiawan/toeb)