:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Rabu, 11 Agustus 2021 | 18:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 284
Takengon. InfoPublik - Pandemi Covid berkepanjangan ditambah dengan pemberlakuan PPKM Mikro di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, secara langsung telah menyebabkan menurunnya aktifitas kepariwisataan dan berdampak kepada para pengelola pariwisata di daerah tujuan wisata ini. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Pariwisata, terus berupaya mencari solusi terbaik bagi para pelaku sektor industri pariwisata Aceh Tengah yang terdampak Pandemi Covid-19.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Bupati Drs Shabela Abubakar dengan para pelaku wisata yang tergabung dalam PHRI Aceh Tengah, dan Asosiasi Pengelola Objek Wisata Aceh Tengah, yang berlangsung di Gedung Ummi Komplek Pendopo Kabupaten Aceh Tengah, Rabu, 11 Agustus 2021.
Dalam pertemuan tersebut para pelaku sektor industri pariwisata umumnya mengeluhkan dimana kondisi yang sangat berat bagi pelaku usaha wisata dalam menjalankan roda bisnisnya, bahkan sekedar untuk bertahan seaklipun..
Berbagai upaya yang dilakukan untuk bisa bertahan dengan menarik kedatangan pengunjung masih terbentur dengan aturan selama pandemi COVID-19 dan penerapan PPKM yang sampai saat ini masih terus berlanjut, Untuk itulah para pelaku industri pariwisata di kabupaten Aceh Tengah sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk memberi peluang agar pengusaha di bidang pariwisata dapat bertahan selama pandemi, tentunya tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Didampingi Sekretaris Daerah, Subhandy, Kadis Pariwisata, Jumadil Enka, Kadis Sosial, Aulia Putra dan Sekretaris Sat Pol PP/WH, Ariansyah serta Kabag Hukum Setdakab Aceh Tengah, Abshar,Bupati Aceh Tengah menyampaikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah terus berupaya mencari jalan keluar terbaik dalam merespon kondisi lesunya dunia pariwisata terdampak Covid-19.
Dalam dialog tersebut, Bupati Shabela mengatakan bahwa dibutuhkan strategi dan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata guna mengatasi keterpurukan sektor pariwisata yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian masyarakat dan penyumbang PAD di Aceh Tengah itu.
“Itulah sebabnya kami menginisiasi pertemuan ini dalam rangka menampung masukan dan keluhan dari pelaku usaha pariwisata terdampak Covid-19, untuk mendukung perekonomian daerah, kami sangat menyadari bahwa dunia pariwisata kita harus terus bangkit, kita dituntut untuk berbenah dan tidak boleh menunggu lama, meski demikian kita juga tidak beoleh mengabaikan penerapan protokol kesehatan untuk menekan angka penambahan kasus covid yang sampai saat ini masih terus berlanjut,” ungkap Shabela, Rabu (11/8/2021).
Menyikapi kondisi tersebut, Shabela meminta agar pengusaha pariwisata baik pemilik hotel, restoran, cafe, rumah makan, warung, dan pengelola objek wisata untuk dapat bersama-sama pemerintah menyiasati hal ini, salah satunya dengan menjalankan usaha terbatas dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah baik pusat maupun kabupaten.
"Pembatasan sebagian aktifitas perekonomian termasuk di bidang pariwisata, sejatinya bukan keinginan pemerintah daerah, kami hanya menjalankan aturan secara normatif, dengan menjalankan aturan sesuai kondisi zonasi daerah kita saat ini, namun demikian kami juga harus tetap mempertimbangkan perekonomian masyarakat yang harus tetap stabil, tentunya dengan dukungan dari semua pihak," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menambahkan, solusi agar industri pariwisata tetap bertahan dan wisatawan bisa tetap bisa berkunjung dengan amanadalah dengan menjalankan aturan, penerapan prokes ketat, dan juga pengawas baik dari pemerintah maupun dari pihak pengelola.
“Ini memang pilihan sulit, tapi langkah ini harus kita ambil untuk mempertahankan sektor pariwisata kita, tambahkan syarat kunjungan, seperti batasan kapasitas di pintu masuk, kepemilikan sertifikat/kartu vaksin, bukti swab, seperti yang diterapkan di pos pantau kita, ditambah dengan pengawasan ketat dari pengelola, semoga ini bisa menjadi solusi terbaik untuk wisata kita,” lanjutnya.
Menurut Bupati, pihaknya juga sangat merespon usulan agar aktifitas pariwisata di daerah ini bisa segera kembali dibuka, meskipun dengan pembatasan-pembatasan. Untuk itu pihaknya akan segera menyusun regulasi yang dapat menjadi solusi dan langkah terbaik untuk membantu menghidupkan kembali industri pariwisata di daerah ini.
Melalui regulasi tersebut, Shabela berharap para pelaku industri wisata dapat menjalankan kembali usahanya, namun demikian, pelaksanaannya masih harus menunggu aturan teknis yang akan segera dibahas dan dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)