Gelar Safari Dakwah Ramah, PCNU Bone Bolango Gandeng Da’I Milenial

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Minggu, 4 Juli 2021 | 20:32 WIB - Redaktur: Tobari - 222


Bonebol, InfoPublik - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) Bone Bolango kerjasama dengan Majelis Rasulullah SAW Gorontalo meggelar Syafari Da’wah Ramah (SADAR) perdana di masjid Al Muhajirin, Desa Talumopatu, Kecamatan Tapa, Jumat malam (2/7/2021).

Sesuai dengan namanya, SADAR (Safari Dakwah Ramah) PCNU ini mengajak sekaligus memberi pemahaman terkait pentingnya dakwah ramah yang jauh dari unsur caci maki dan politisasi masjid oleh pihak-pihak tertentu.

Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Kabupaten Bone Bolango, Suleman Adadau, mengajak masjid-masjid khususnya yang berciri khas Aswaja An-Nahdliyah agar terus mempertahankan amaliah dan tradisi kearifan lokal yang baik di Kabupaten Bone Bolango seperti yasinan, tahlilan, sholawatan mauludan dan lainnya.

Sementara itu, dalam safari dakwah tersebut, Ketua Pimpinan Majelis Rasulullah SAW Gorontalo, yang juga Da’i Milenial Habib Salim Aljufri melalui tausiyahnya, mengatakan dengan adanya kearifan lokal bisa terjalin silaturrahim yang kuat di masyarakat dapat menghilangkan buruk sangka antar tetangga."Kita harus selalu berhusnudzon kepada orang lain,"ujar Salim Aljufri.

Masih dalam tausiyahnya Da’i Milenial yang akrab dipanggil Habib Salim yang kelahiran 1995 Alumni Darul Mustafa Yaman Hadrah Maut itu, menyampaikan khususnya di era sekarang banyak tantangan bagi generasi milenial.

Menurutnya, di satu sisi, generasi milenial adalah generasi yang memiliki keunikan tersendiri, khususnya dalam menerima dan mentransfer informasi.

Hal ini berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Rentang usianya generasi milenial itu, kini di kisaran antara 15-34 tahun. Umumnya mereka saat ini menginjak remaja dan pemuda.

Pada intinya, ungkap Salim Aljufri, generasi milenial adalah generasi yang dilahirkan dalam konteks masyarakat yang sudah terkepung oleh kemajuan teknologi media.

Karena karakterisitik generasi ini memang tidak bisa dipisahkan oleh media, tentu media sosial yang kini tengah booming menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam sikap dan perilakunya, namun perlu memperoleh perhatian.

“Media sosial pun rentan terhadap ajaran radikalisme, intoleransi, dan fanatisme. Kenyataan hari ini menunjukkan bahwa generasi milenial merupakan sebuah kelompok yang rentan terhadap pengaruh ajaran radikalisme dan intoleransi,”ungkap Salim.

Ia menyebutkan banyaknya kelompok-kelompok agama yang berkarakter demikian menandakan semakin tidak sedikit orang-orang yang mudah dikader dan direkrut menjadi bagian dari gerakan radikalisme.

Radikalisme, ekstrimisme, serta ujaran kebencian tentu saja bertentangan dengan nilai-nilai kasih sayang yang diajarkan agama.

“Dalam konteks agama Islam, diajarkan bahwa keberagaman bukanlah menjadi dalih sebagai pengabsah konflik dan kekerasan. Akan tetapi, justru perbedaan harus disikapi secara bijaksana dan sebagai sarana untuk saling mengenal,”ujar Da’i muda Gorontalo itu.
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Tapa–Bulango yang juga Wakil Rois PCNU Bone Bolango, Ishak Husain, menjelaskan tujuan kegiatan Safari Dakwah Ramah (Sadar) adalah memberi kesadaran pentingnya mengajak umat dengan penuh kebijaksanaan yang menunjukan Islam sebagai agama yang ramah dan penuh rahmat.

"Sebenarnya ini agenda ini sejak lama kami rutinkan di wilayah Tapa-Bulango, namun karena pandemi ini kami sedikit membatasi gerak sesuai anjuran pemerintah, maka di kepengurusan PCNU masa khidmat 2021-2026 kegiatan ini menjadi bagian dari program PCNU,"kata Ishak yang juga mantan Kepala KUA Tapa dan Kasie Bimas Islam Kemenag Bone Bolango tersebut.

Kegiatan safari dakwah ini dihadiri pengurus PCNU dan majelis Rasululah SAW, Ketua Umum Badan Ta’mirul Masjid Al Muhajirin Desa Talumopatu dan tokoh masyarakat.

“Hadir dalam kegiatan ini didominasi oleh kaum milenial, dan dimeriahkan oleh group hadrah dari Majelis Rasululah Gorontalo,”tutur Ishak Husain yang juga selaku Kasie Urusan Haji dan Umrah, Kemenag Kota Gorontalo itu. (MC Bone Bolango/AKP/toeb)