:
Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Senin, 14 Juni 2021 | 14:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Boven Digoel, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan siap menggelar Temu Seniman dan Festival Musik Rakyat untuk lima suku besar Boven Digoel pada 26 hingga 30 Juni mendatang.
Kepala Seksi Informasi dan Promosi Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boven Digoel Adrianus Moromon, S.Pd, mengatakan tujuan dilakukannya kegiatan Temu Seniman dan Festival Musik Rakyat ini, untuk mengangkat kembali nilai-nilai seni budaya khususnya di bidang musik tradisional Papua (Boven Digoel) yang mulai hilang dalam pengaruh budaya populer (modern).
"Meskipun skalanya kecil dan tidak melibatkan seluruh daerah di Papua, namun Festival Musik Rakyat ini merupakan yang pertama dilakukan di Papua menurut Dewan Kesenian Tanah Papua," kata Andi, Senin (14/06/21).
Dijelaskan, pelaksanaan festival musik ini diselenggarakan bersifat kompetitif. Tujuannya untuk peningkatan kreativitas seniman musik Boven Digoel dan memacu naluri terciptanya aransemen musik rakyat gaya Papua.
Selain itu diarahkan juga untuk mengasa daya cipta para seniman musik, guna melahirkan lagu-lagu daerah baru dengan tetap mempertahankan gaya musik Papua (folk song).
"Tetapi sebelum acara festival dimulai, akan diawali dengan kegiatan Temu Seniman se-kabupaten Boven Digoel untuk berdiskusi tentang Musik Papua dalam Budaya Populer," jelas Andi Moromon.
Dengan begitu para seniman dapat menyalurkan berbagai aspirasi atau masukan mengenai kesenian tradisional daerah ini.
Kegiatan festival musik tradisional ini diperuntukan bagi masyarakat lima suku besar yang tersebar di dua puluh distrik yang ada di Boven Digoel.
Untuk itu para Kepala Distrik diharapkan dapat memfasilitasi group musik dari distrik masing-masing untuk bisa berpartisipasi dalam lomba musik rakyat ini.
"Pesan kami para seniman se-Boven Digoel untuk tidak lagi tidur dan mulailah bangkit untuk mengekspresikan diri, mengangkat kembali nilai-nilai seni budaya musik tradisional sebagai awal memulai pembangunan sektor seni budaya masyarakat lima suku besar daerah ini," tutup Andi. (MC.Boven Digoel/ARFK)