Pencanangan Nagari Statistik, Solusi Pengelolaan Satu Data

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Kamis, 3 Juni 2021 | 10:41 WIB - Redaktur: Kusnadi - 411


Painan, InfoPublik - Bupati Pesisir Selatan diwakili Asisten Administrasi Umum Hamdi, S.Pt., M.Si, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Junaidi, S. Kom, M.E, Kepala Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Yozki Wandri, S.Pi., M.Si, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)  Yudi Yos Elvin menghadiri pelaksaan pencanangan pembentukan nagari/desa/kelurahan Statistik se-Sumatera Barat tahun 2021,  di Auditorium Gubernuran, Rabu (2/06) sebagaimana surat undangan nomor 005/005/Diskominfo-2021.

Pencanangan ditandai dengan pemukulan 'gandang tasa' oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Suhariyanto, didampingi Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal dan Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati.

Audy dalam sambutannya menyampaikan, pembentukan nagari/desa/kelurahan dan kecamatan statistik dimaksudkan sebagai upaya membangun capacity building dalam pengelolaan data statistik di nagari/desa/kelurahan di Sumatera Barat.

“Nagari, desa, kelurahan merupakan sumber data pertama secara kewilayahan yang kemudian direkapitulasi menjadi data kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai  negara,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, data merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan kebijakan daerah. Data tidak bisa top down, tetapi perlu bottom up, karena data yang tidak valid akan menimbulkan bias pada kebijakan yang dibuat

Data is the most important thing to make policy. Jadi memang, statistik sangat penting karena dari data itulah kepala pemerintahan bisa buat kebijakan yang tepat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kadis Kominfotik Sumbar, Jasman Rizal menyampaikan, Diskominfotik Sumbar sejak tahun 2019 telah menginisiasi Nagari statistik pertama di Indonesia, yaitu di Nagari Sungai Duo, di Kabupaten Dharmasraya.

"Alhamdulillah, inovasi kita menghadirkan nagari statistik di Sumbar telah menjadi cikal bakal bagi BPS RI untuk menghadirkan program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) di tingkat nasional. Mudah-mudahan inovasi awal dari kita ini bisa mewujudkan pengumpulan data yang berbasis statistik dari nagari atau desa. Dan kita berharap tahun ini atau tahun depan seluruh kabupaten kota telah menjadi kabupaten kota statistik seutuhnya. Sehingga tidak ada saling silang sengketa tentang data," tutur Jasman.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS RI Suhariyanto juga melakukan sosialisasi tentang program Desa Cinta Statistik (Cantik) Nasional dan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah berkolaborasi dalam menciptakan Inovasi Nagari Statistik Pertama di Indonesia dan Pengembangannya di Sumatera Barat.

Menurut Suhariyanto, data yang berasal dari desa akurat, terintegrasi, dan adaptif, selama kapasitas dari aparat desa sudah terbentuk dan paham mengenai pengumpulan data.

“Dengan dicanangkannya Nagari Statistik dan Kecamatan Statistik, serta ditambah lagi dengan Desa Cantik, saya yakin apa yang kita angankan untuk terwujudnya Satu Data dari Desa betul-betul bisa diimplementasikan,”imbuhnya.

"Tentunya, ini perlu kolaborasi dan kerja sama erat di antara kita semua, baik BPS, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, dan seluruh pihak yang terkait. Karena itu kami berharap kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak bisa terus ditingkatkan sehingga cita-cita menghasilkan data dari desa bisa terwujud," tambahnya.

Tidak itu saja, Jika program tersebut berjalan lancar, lanjutnya, ia yakin Sumatera Barat bisa memiliki literasi yang jauh lebih bagus dibandingkan daerah lain. Dan dengan menggunakan data tersebut, progres kemajuan pembangunan di sumatera barat akan lebih terukur dan dapat menghasilkan hal-hal yang nyata untuk kesejahteraan masyarakat.

Sementera itu ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Junaidi mengatakan untuk tahun 2021 telah mengusulkan 8 Nagari sebagai Nagari Statistik.

“Kita telah mengusulkan 8 nagari percontohan untuk tahun 2021 sesuai dengan kriteria pemilihan tingkat Provinsi Sumbar, diantaranya status nagari diutamakan mandiri, memiliki SDM yang handal, tersedianya Infrastruktur serta fasilitas kantor yang memadai,” jelasnya.

Ditambahkannya, berdasarkan kriteria tersebut untuk sementara waktu kita usulkan 5 nagari dengan status mandiri dan 3 nagari berstatus maju sebagaimana telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 303 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 30 Tahun 2016 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa.

“Nagari tersebut adalah Nagari Gunung Bungkuak Lumpo, Nagari Lumpo, Nagari Painan, Nagari Painan Selatan Painan, Nagari Painan Timur Painan, Nagari Sago Salido, Nagari Salido dan Nagari Sungai Sarik Lumpo,“ tutupnya.