:
Oleh MC KAB SANGGAU, Selasa, 1 Juni 2021 | 20:41 WIB - Redaktur: Tobari - 143
Sanggau, InfoPublik - Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP., M.Si, di dampingi anggota Forkopimda Kab. Sanggau dan Kepala OPD mengikuti Upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Sanggau, Rabu (1/6/2021). .
Selaku Inspektur upacara Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo bergabung secara virtual melalui Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam amanatnya, Presiden RI mengatakan walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan, namun masih banyak tantangan yang dihadapi.
Peringatan hari lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni harus benar-benar kita manfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan.
Globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan, yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antara pandangan.
"Rivalitas antara nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi-ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi," ujarnya.
Beliau juga menegaskan, dengan berkembangnya teknologi di masa kini memudahkan kita seluruh rakyat Indonesia untuk berdialog dan berinteraksi dengan mudah dan cepat, sehingga bisa digunakan oleh ideologi transnasional agar merambah ke seluruh pelosok Indonesia.
Revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog dalam berinteraksi dan terorganisasi dalam skala besar lintas negara.
Ketika konektivitas melanda dunia maka interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat kemudian ini bisa digunakan oleh ideologi ideologi transnasional untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia.
"Ke seluruh kalangan dan usia tidak mengenal lokasi dan waktu, kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," katanya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa.
Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0.
"Sekaligus Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang keindonesiaan," katanya.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Presiden berpesan kepada seluruh Rakyat Indonesia bersatu padu memperkokoh nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju.
"Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik kaum profesional generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan," pesannya. (Izar/toeb)