:
Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 20 April 2021 | 09:28 WIB - Redaktur: Juli - 293
Garut, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Garut resmi memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman memantau langsung pelaksanaan PTM di lima sekolah, yakni SDIT Persis Tarogong, SDN Regol 13, SDN Pakuwon, SDN Pataruman, dan SMPN 1 Cilawu.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Totong, Wabup menyimak secara detail protokol kesehatan, mulai dari proses antar jemput siswa, prosedur datang di sekolah, proses pembelajaran, hingga tempat duduk siswa.
Wabup mengatakan, keseluruhan sekolah yang dikunjunginya telah menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, meskipun telah melakukan uji coba tatap muka akan tetapi kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara online dan offline.
“Hasilnya, keseluruhan sekolah telah patuh terhadap protokol kesehatan. Uji coba pembelajaran tatap muka ini sebenarnya untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, maka ada uji coba dahulu, uji coba tatap muka walaupun tetap bukan hanya tatap muka pelajaran kita tetap online dan offline,” kata wabup, Senin (19/4/2021).
Ia menuturkan, pada tahun ajaran baru nanti semua guru dipastikan telah divaksinasi COVID-19, mengingat saat ini baru 60 persen guru di Kabupaten Garut yang telah divaksinasi.
“Pada saat tahun ajaran baru harus dipastikan semua guru sudah divaksinasi, makanya sekarang sambil bertahap guru-guru dilakukan vaksinasi. Menurut laporan dari Dinas Kesehatan baru 60 persen guru yang sudah divaksinasi. Oleh karena itu kepada guru-guru agar pro aktif mendaftar agar segera divaksinasi,” ujar dia.
Helmi menuturkan, anak-anak sekolah merasa senang bisa kembali belajar di sekolah. Meski demikian, jam pelajaran sekolah hanya berdurasi 3 jam dan tidak ada istirahat. “Untuk jam pembelajaran diuji coba ini hanya 2,5 jam sampai 3 jam dan tidak ada istirahat. Sampai tahun ajaran baru uji coba berjalan lancar dan dapat dukungan dari anak-anak. Anak anak menyampaikan rasa senang bisa sekolah kembali,” kata dia
Pada masa uji coba ini, para siswa tidak memakai seragam resmi. Wabup menuturkan bahwa, pihaknya tidak ingin membebani orang tua karena dikhawatirkan terdapat seragam yang sudah tidak cukup ukurannya untuk dipakai.
"Dalam masa uji coba pembelajaran tatap muka sengaja siswa tidak memakai seragam resmi dikarenakan kitak tidak ingin membebani para orang tua murid, mungkin dari sekian banyak siswa ada seragamnya yang sudah tidak muat dikarenakan anak-anak kurang beraktivitas,” kata wabup.
Wabup menegaskan, tidak ada penolakan baik dari orang tua siswa maupun anak-anak. Bahkan anak-anak sekolah menyambut antusias uji coba yang dilakukan oleh pihak sekolah. “Sampai saat ini tidak ada penolakan dari orang tua siswa anak-anak sangat antusias menikmati proses uji coba pembelajaran ini,” tutup dia.