Gubernur Sumbar Meninjau Tanggul Laut Pantai Padang

:


Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 5 April 2021 | 23:25 WIB - Redaktur: Juli - 403


Padang, InfoPublik - Pembangunan tanggul laut (sea wall) dan ground T di tiga titik di Pantai Padang, Sumatra Barat sebagai bagian dari program pengurangan risiko dampak bencana telah selesai dikerjakan.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Senin (5/4/2021) siang meninjau proyek sea wall tersebut, bersama sejumlah pejabat terkait.

Hadir mendampingi gubernur dalam meninjau proyek senilai Rp19,1 miliar dengan dana dari BNPB ini, Plh. Sekdaprov Sumbar, Kepala BPBD, Kadis Lingkungan Hidup, Kepala Dinas PSDA serta perwakilan dari PT Semen Padang.

Tanggul laut dan ground T ini menurut
Suryadi, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan tanggul laut ini mengatakan, saat ini tiga titik kawasan Pantai Padang yang mendapatkan penanganan abrasi yaitu kawasan Masjid Al-Hakim, kawasan Tugu Merpati, dan kawasan Pasir Jambak.

Tidak hanya mencegah abrasi, Suryadi menyebut, tanggul laut dan ground T yang berpori karena tidak dibeton ini sangat efektif untuk membentuk garis pantai baru.

"Fungsi ground T ini selain memecah ombak dan me "nol" kan arus, juga bisa membentuk pantai baru, kenapa, karena rongga batu akan menahan sedimen yang dibawa oleh ombak, dan lama kelamaan akan menumpuk membentuk daratan baru. Tehnik ini sudah berhasil kita lakukan di Pantai Muaro Lasak, bahkan pantai barunya sudah dimanfaatkan sebagai tempat berjualan oleh masyarakat," jelas Suryadi.

Sementara itu, gubernur berterima kasih kepada BNPB yang telah memberikan perhatian, serta mengapresiasi kerja sama lintas OPD hingga terwujudnya tanggul laut ini. Mulai dari kajian teknisnya hingga pelaksanannya.

"Jadi inilah hasil diskusi kita dengan BNPB dan BNPB di bawah pimpinan pak Doni Mordano memang sangat peduli sekali pada kegiatan untuk mengurangi risiko bencana," ungkap dia.

Pihakanya juga berterima kasih kepada BUMN, dan Semen Padang yang membantu untuk timbunannya. Nanti, setelah tuntas akan ditanami pepohonan sebagai vegetasi yang diharapkan akan membantu mengurangi dampak tsunami yang mengancam daerah.

Proyek pembangunan tanggul lait dan ground T ini menurut Buya Mahyeldi, akan terus ditambah pada tahun 2022 mendatang.(doa/MMC Prov. Sumatera Barat)