:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Rabu, 10 Maret 2021 | 19:18 WIB - Redaktur: Tobari - 463
Painan, InfoPublik - Untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan kelompok yang sama-sama memiliki kepedulian dalam menyelamatkan lingkungan, terutama ancaman abrasi pantai, Laskar Pemuda Peduli Lingkungan (LP2L) Amping Parak, Kecamatan Sutera, lakukan pembibitan pohon mangrove atau bakau.
Melalui upaya pembibitan yang sudah dilakukan sejak delapan bulan lalu itu, sehingga masyarakat tidak perlu ragu lagi bila membutuhkannya karena sudah cukup tersedia.
Hal itu disampaikan Ketua LP2L Amping Parak, Kecamatan Sutera, Haridman, Rabu (10/3/2021).
Saat ini kami dari anggota komunitas penduli lingkungan yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) LP2L Amping Parak, telah melakukan pembibitan pohon mangrove.
"Dengan memiliki bibit ini, sehingga kami tidak perlu lagi mendatangkan bibit dari luar daerah bila melakukan penanaman mangrove," katanya.
Disampaikannya bahwa pembibitan pohon mangrove itu dilakukan LP2L Amping Parak secara swadaya bersama masyarakat dan generasi milenial yang sama-sama memiliki kepedulian yang sama dalam penyelamatan lingkungan.
Hal itu diakui Rifno Marza, selaku Devisi Administrasi dan Pelayanan kelompok Pokmaswas LP2L Amping Parak, ketika ditanya dan menjelaskan bahwa kegiatan pembibitan mangrove itu sudah berjalan bulan Juni 2020 lalu.
"Selama ini untuk mendapatkan bibit program penanaman mangrove berasal dari instansi pemerintahan dan lainnya yang dipasok dari daerah lain. Tapi sekarang tidak lagi, sebab bibit sudah cukup tersedia," ujarnya.
Diungkapkannya bahwa awalnya dia bersama anggota kelompok melakukan uji coba sebanyak 300 bibit.
"Melalui uji coba yang kami lakukan pada bulan Juni 2020 lalu itu, bibit yang kami semai mulai memunculkan daun dalam rentang waktu 15 hari. Seiring perjalanan waktu, bibit tersebut terus tumbuh dan berkembang," jelasnya.
Melihat perkembangan yang terus membaik, sehingga dia bersama anggota kelompoknya makin bersemangat, dan mulai muncul keyakinan jika dilakukan dengan serius dan sesuai ilmunya, LP2L Amping Parak akan bisa menjadi menangkar bibit.
Dan itu memang benar, sebab selama rentang waktu delapan bulan, bibit mangrove yang kami kembangkan telah dikirim sebanyak 35.000 bibit ke beberapa nagari di Pessel sesuai permintaan.
"Disamping itu kami juga telah menanam sebanyak 10.000 bibit di kawasan Muara Pantai Amping Parak, melalui program hijau dari BPSPL Padang," sebutnya.
Ditambahkan lagi bahwa saat ini bibit yang tersedia di kawasan konservasi mangrove Pokwasmas LP2L Amping Parak ada sekitar 25.000 bibit.
"Karena tersedia, sehingga bagi kelompok masyarakat maupun kelompok lingkungan yang ingin melakukan penanaman mangrove bisa datang ke sini. Terkait berapa biayanya, dapat dibicarakan dengan ketua kelompok," katanya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pessel, Beny Rizwan, saat ditanya, menjelaskan bahwa pihaknya memang terus memberikan dorongan kepada semua kelompok masyarakat yang memiliki kepeduian terhadap lingkungan.
Dukungan dan dorongan ini juga kami lakukan terhadap Pokwasmas LP2L Amping Parak dalam melakukan pengembangan tanaman mangrove pada kawasan konervasi yang mereka miliki.
"Sebab ada sekitar 15 hektare lahan yang mereka kembangkan untuk membudidayakan tanaman mangrove di sana," ujarnya.
Ditambahkan lagi bahwa pihaknya juga mengajak masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar memiliki kepedulain yang sama dengan Pokwasmas LP2L Amping Parak tersebut.
"Sebab dengan kesadaran yang tinggi itu, maka kawasan pesisir pantai akan terjaga dari ancaman abrasi di daerah ini," katanya. (MC Pessel/toeb)