:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 17 Februari 2021 | 21:41 WIB - Redaktur: Tobari - 347
Bandung, InfoPublik - Terhitung Senin (15/2/2021) PT KAI menambah 6 stasiun lagi yang menyediakan tes GeNose. Adapun keenam stasiun tersebut adalah Stasiun Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasar Turi.
Sebelumnya pada 5 Februari lalu, GeNose dihadirkan perdana di Stasiun Senen dan Stasiun Yogyakarta.
Ketersediaan alat deteksi dini COVID-19 ini mendapat tanggapan antusias yang sangat baik dari pelanggan Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Bandung.
Manager Humasda Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan semenjak GeNose diperkenalkan di Stasiun Senen dan Stasiun Yogyakarta pada awal Februari lalu, pelanggan KA Jarak Jauh di Stasiun Bandung cukup antusias dan banyak yang menanyakan kapan disediakan di stasiun ini.
Antusiasme pelanggan ini luar biasa, mereka banyak menanyakan kapan ada GeNose di Stasiun Bandung dan di stasiun-stasiun lain di Daop 2 ini.
"Dan Alhamdulillah, hari ini kami hadirkan perdana di Stasiun Bandung," ucap Kuswardoyo dalam wawancaranya kepada Sonora Bandung, Senin (15/2/2021).
Untuk di stasiun-stasiun lain akan dihadirkan bertahap ya. Nah, per hari ini sebagian pelanggan sudah menggunakan GeNose, namun sebagian lagi masih ada yang menggunakan Rapid Antigen.
"Dari data yang ada, pengguna layanan GeNose sampai jam 17.30 WIB sebanyak 431, dan Rapid Antigen 87. Alhamdulillah semuanya non reaktif alias negatif," jelas Kuswardoyo.
Kuswardoyo menambahkan, Stasiun Bandung menyediakan empat alat GeNose dengan 12.000 kantung udara, yang berfungsi untuk mendeteksi COVID-19 pada pelanggan yang hendak menggunakan jasa kereta api jarak jauh.
"Nah bila ada pelanggan yang menggunakan GeNose dan hasilnya reaktif, kami akan akan langsung menghubungi dinas kesehatan, dan kami akan full refund untuk tiketnya," tambah Kuswardoyo.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (15/2/2021), melakukan kunjungan ke Yogyakarta tepatnya ke Stasiun Tugu, untuk memastikan penggunaan GeNose sebagai alat deteksi dini berjalan dengan baik.
Menurut Budi, perluasan penggunaan GeNose di stasiun dinilai penting dilakukan. Apalagi GeNose merupakan alat buatan Indonesia, sehingga protokol kesehatan dapat diterapkan di mana saja, di kantor-kantor, lapangan terbang, karena ini mudah, tidak sakit dan murah.
"Penggunaan GeNose harus dipastikan dengan profesional, sehingga data atau hasil yang didapat juga akurat," katanya. (MC Jabar/toeb)