:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Minggu, 14 Februari 2021 | 19:57 WIB - Redaktur: Juli - 170
Subang, InfoPublik - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin meninjau korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu (13/2/2021).
Wapres RI mengatakan bahwa, semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani bencana. Ia pun mengajak semua pihak turun tangan menolong warga terdampak bencana.
"Penanganan bencana membutuhkan optimisme untuk perbaikan ke depan pascabencana. Seperti pembangunan infrastruktur yang lebih baik, aman, serta membangun budaya masyarakat yang sadar dan waspada terhadap bencana," ucap dia.
Wapres melanjutkan bahwa, penanganan bencana tidak bisa oleh pemerintah sendirian, organisasi selain pemerintah seperti swasta diharapkan memberikan kontribusinya. "Mari sama-sama mengupayakan pemulihan pascabencana," imbuhnya.
Menurut Wapres RI, kolaborasi semua pihak dapat mengakselerasi rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.
"Saya lihat di lokasi pasca banjir Subang dan Karawang, kerja sama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sudah ada pelibatan masyarakat dan relawan seperti dalam pendirian posko gawat darurat, distribusi bantuan, dan yang lainnya," katanya.
Sementara itu, Wagub mengatakan, Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, sampai tsunami, berpotensi terjadi di Jabar.
"Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan nonalam," kata Kang Uu sapaan wagub.
Dalam menangani bencana, menurut Kang Uu, Pemerintah Provinsi Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya pemerintah kabupaten/kota.
"Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana," ucap dia.
Kang Uu menyatakan, selain karena curah hujan, kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal menjadi faktor penyebab bencana di Jabar. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jabar intens melakukan sidak dan menutup penambangan-penambangan ilegal.
"Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang adalah akibat saluran air jebol," ujar dia.
Penyebabnya kata dia, selain karena curah hujan yang sangat tinggi, juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut.
"Setelah diteliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang, ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," ujar dia.