:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 10 Februari 2021 | 13:06 WIB - Redaktur: Kusnadi - 189
Garut, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di RSUD dr. Slamet Garut, Kabupaten Garut, Selasa (09/02/2021).
Menurut Setiawan, peninjauan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat sesuai dengan standar pelayanan serta mendorong kabupaten/kota untuk mengakselerasi vaksinasi COVID-19 agar selesai tepat waktu.
"Pertama, saya memastikan standar pelayanan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi. Kemudian saya menanyakan masalah-masalah yang ditemui dan sekiranya bisa dibantu oleh provinsi," ucapnya.
Setiawan menyatakan, pihaknya akan terus mendorong akselerasi vaksinasi tenaga kesehatan, karena vaksinasi ini berurutan, di mana prioritas vaksinasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan untuk kemudian dilanjutkan terhadap pelayan publik.
"Setiap tahapan vaksinasi COVID-19 harus selesai tepat waktu supaya vaksinasi COVID-19 pada tahap selanjutnya berjalan sesuai rencana. Maka, saya memastikan harusnya vaksinasi ini tepat waktu. Kabupaten Garut ditargetkan selesai akhir Februari ini. Itu untuk dosis II. Sekarang dosis yang pertama, empat hari kemudian dosis kedua," tuturnya.
Setiawan menyatakan, jika vaksinasi COVID-19 bagi SDM Kesehatan selesai tepat waktu, maka vaksinasi COVID-19 untuk pelayan publik, seperti TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berhadapan langsung dengan publik, dapat dimulai pada Maret 2021.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar per 6 Februari 2021, jumlah SDM Kesehatan yang sudah disuntik vaksin dosis I sebanyak 115.876 orang. Sementara SDM Kesehatan yang sudah disuntik dosis II baru 15.973 orang.
Adapun sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar berdasarkan data Dinkes Jabar per 6 Januari adalah 191.746 orang dan terus berkembang. Sedangkan, jumlah SDM Kesehatan di Jabar yang tercatat dalam SI SDMK saat ini mencapai 228.000 orang.
Selain itu, sebanyak 13.653 SDM Kesehatan di Jabar ditunda penyuntikan vaksin karena berbagai alasan. Mulai dari pernah positif COVID-19, memiliki komorbid, sedang hamil atau menyusui, sampai tensi darah tinggi.
Setiawan mengapresiasi kabupaten/kota yang progres vaksinasi COVID-19 hampir mencapai seratus persen, seperti Kota Bandung (97,90 persen), Kota Cimahi (84 persen), dan Kota Depok (73,19 persen) sedangkan untuk seluruh Jawa Barat progresnya sudah di angka 60 persen.
"Garut di angka 40% per tanggal 6 Februari. Tapi, per 8 Februari sudah masuk diangka 62,5%, artinya sudah masuk rata-rata Jabar. Ada yang lebih tinggi yakni Kota Bandung, ini 97%. Makanya saya ke sini ke Garut coba kejar karena ada satu kota yang bisa 90% lebih. Per hari ini harusnya Jabar pun masuk 70 persen untuk yang pertama, kalau yang dosis II baru sekitar 10 persen," jelasnya.
Setiawan melaporkan, suplai vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat didistribusikan secara bertahap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat. Pada tahap I termin I, Jawa Barat menerima 97.080 dosis, sedangkan pada tahap I termin II, menerima 253.640 dosis.
"Garut ini kebagian tahap I termin II, jadi terlambat satu minggu dari tujuh daerah yang menerima vaksin tahap I termin I. Jadi saya memahami akan ada yang terlambat kurang lebih satu minggu dari daerah yang menerima vaksin pada tahap I termin I," katanya.