:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 10 Februari 2021 | 09:03 WIB - Redaktur: Kusnadi - 205
Karawang, InfoPublik - Bencana banjir kembali melanda sebagian Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat menyusul intensitas curah hujan yang cukup tinggi, seperti di wilayah Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang.
Untuk mengetahui kondisi terkini, Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil bersama Ketua Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir di Pamanukan Kab. Subang dan Cikampek Kab. Karawang.
Di Kab. Karawang, Ridwan Kamil yang juga didampingi Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, langsung melihat lokasi terdampak banjir di Perum Bumi Mutiara Indah, Kelurahan Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kab. Karawang.
Ketua RT.05/RW.15 Kel. Dawuan Tengah, Kec. Cikampek Ibnu Tohar mengaku, banjir kali ini merupakan yang terbesar sejak beberapa tahun terakhir dengan ketinggian berkisan antara 50 cm hingga 2 meter.
"Banjir kali ini paling parah hingga lebih dari 2 m (meter) dan terjadi selama 2 hari, imbasnya hingga 4 hari," kata Ibnu, Selasa (09/02/2021).
Menurut Ibnu, selain karena curah hujan yang cukup tinggi terjadinya banjir kali ini karena faktor pengaturan air di Sungai Karang Gelam yang tidak mampu untuk memgatur karena volume air cukup besar.
"Antisipasi sodetan sudah dilakukan pada hari Minggu namun tetap saja karena kapasitas air lebih besar serta Situ Kamucing udah ga nampung lagi," ucapnya.
Ibnu mengaku, untuk bantuan baik dari pemerintah maupun swasta dan masyaakat hingga saat ini tidak ada kendala, baik bantuan berupa makanan maupun bantuan lainnya.
"Untuk bantuan, antusias sangat bagus, yang dibutuhkan obat-obatan, air besih, perlengkapan bayi hingga makanan bayi," imbuhnya.
Sementara itu, Feby warga Jalan Cendana Blok H, RT.01/RW.19 Kel. Dawuan Tengah, Kec. Cikampek mengaku, hujan yang mengguyur sejak Jumat hingga Sabtu pagi telah mengakibatkan air naik hingga sedada orang dewasa
"Banjir terparah dari tahun 2008, bantuan saya pengennya sembako lengkap, kasur, selimut karena semua peralatan rumah rusak, juga ga ada air bersih," imbuhnya.