:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Kamis, 4 Februari 2021 | 10:47 WIB - Redaktur: Kusnadi - 206
Kota Bandung, InfoPublik - Kementerian Kesehatan mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas pelaksanaan gebyar vaksinasi serempak. Demikian dikemukakan itu, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
"Pola serempak dengan cakupan di atas sepuluh ribu sasaran dinilai luar biasa," kata Maxi, dalam acara Gebyar Vaksin COVID-19 bagi tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan untuk Wilayah Jawa Barat, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jalan Tamansari No. 73, Kota Bandung, Rabu (03/02/2021).
Menurut Maxi, gebyar vaksin ini merupakan salah satu inovasi model pelaksanaan imunisasi secara serentak bergerak seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk Pemprov Jawa Barat karena sudah melakukan inovasi model pelaksanaan imunisasi secara serentak bergerak seluruh kabupaten/kota. Kemarin di Surabaya baru empat ribu, rekor MURI dapat di Yogyakarta hanya tiga ribu. Tapi kalau hari ini bisa di atas sepuluh ribu ini sangat luar biasa dan akan jadi pola. Akan kami laporkan ke Pak Menteri (Kesehatan) dan mungkin ke Pak Presiden bahwa ini adalah pola yang sangat baik,” tuturnya.
Maxi mengatakan, metode vaksinasi serempak ini menjadi uji coba vaksinasi tahap dua untuk pelayan publik yang lebih masif lagi. Diperkirakan, jumlah masyarakat pelayan publik seperti guru, dosen, ASN, TNI/Polri, pegawai BUMN dan BUMD, serta perangkat desa mencapai lebih dari delapan belas juta orang, sehingga target vaksinasi bagi palayan publik rampung pada April 2021 bisa dicapai.
"Kami ingin menargetkan para pedagang pasar sebagai sasaran vaksinasi setelah nakes. Dan konsep vaksinasi yang disarankan adalah konsep jemput bola melalui vaksinasi mobile. Namun, konsep ini membutuhkan koordinasi yang kuat antara pemeritah provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah pusat," imbuhnya.