:
Oleh MC KAB DELI SERDANG, Senin, 11 Januari 2021 | 12:49 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 336
Lubuk Pakam, infopublik - Bupati H Ashari Tambunan mengikuti simulasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pememerintahan Kabupaten Deli Serdang, bertempat di Aula Cendana Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, jum’at (8/1/2021).
Hadir juga Wakil Bupati HM Ali Yusuf Siregar, Sekdakab Darwin Zein S.Sos, Asisten I Faisal Arif Nasution, mewakili Forkopimda, Para OPD terkait, beberapa camat dan Tokoh agama yang tergabung dalam FKUB Deli Serdang serta Tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan Deli Serdang.
Dalam paparannya, Kadis Kesehatan dr. Ade Budi Krista menjabarkan bahwa tujuan vaksin dilaksanakan oleh pemerintah pusat untuk membentuk kekebalan komunitas atau kelompok.
Dimana menurut pakar ahli apabila tercapai 70% dari suatu populasi mendapatkan kekebalan untuk covid 19 baik itu secara alamiah yaitu orang yang sudah pernah terinveksi covid atau yang sudah vaksinasi covid.
Maka diharapkan terbentuklah kekebalan komunitas disuatu daerah atau negara. Inilah salah satu upaya dari pemerintah untuk memutus mata rantai apabila bisa mencapai 70% dari populasi tersebut.
Vaksinasi serentak di seluruh Indonesia mulai 14 Januari 2021,sasaran usia 18 s/d 59 Tahun. Dibagi dalam 2 gelombang yaitu , Gelombang pertama Januari – April 2021 dan Gelombang kedua April 2021 – Maret 2022.
Untuk penerima vaksin covid 19, Gelombang I yaitu petugas kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia ( dapat dilakukan bila komorbid terkendali dan menunggu rekomendasi para ahli). Untuk gelombang II yaitu masyarakat rentan ( daerah resiko tinggi) dan masyarakat lainnya (dengan pendekatan cluster dan sesuai ketersediaan vaksin).
Penyakit Komorbid (penyakit penyerta) yang boleh divaksin , yaitu diabetes terkontrol (HbA1c < 7,5%), obesitas tanpa komorbid berat, Thyroid ( Tanpa Keganasan), penyakit lever/hati, kanker paru dalam terapi terkontrol, TBC dalam pengobatan, Rhintis alergi/Dermatitis Atopi / Urticaria, Penderita HIV (Evaluasi CD4), riwayat alergi makanan / obat yang bukan karena covid dan asma terkontrol, bukan serangan akut.
Yang tidak boleh divaksin yaitu Penyintas covid, sedang sakit ringan/sedang/ berat, terutama infeksi dan atau demam, wanita hamil / menyusui, riwayat alergi terhadap vaksin, riwayat penyakit kelainan darah/pembekuan darah, penyakit kronis (menahun), riwayat penyakit gangguan sistem imun, riwayat epilepsi/gangguan saraf lain, mendapat imunisasi apapun dalam 1 bulan terakhir, atau berencana akan menerima dalam 1 bulan ke depan dan berencana pindah domisili sebelum jadwal imunisasi selesai.
Perhatian khusus terhadap terjadinya Immunization Stress-Related Response (ISRR) yang dapat terjadi sebelum, saat, dan sesudah imunisasi pada orang yang berisiko: Usia 10-19 tahun, riwayat terjadi sinkop vaso-vagal, pengalaman negatif sebelumnya terhadap pemberian suntikan dan terdapat ansietas sebelumnya. Diberikan Edukasi dan Informasi sebelum vaksin, bila stres berat (ansietas/depresi) diobati dulu sebelum vaksin.
Sekdakab Darwin Zein S.Sos menjadi salah satu contoh orang yang akan mendaftar sebagai calon di Vaksinasi. Sebelum disuntik terlebih dahulu suhu tubuhnya dicek. Jika lebih dari 37,3 derajat belum diperbolehkan untuk divaksin karena termasuk demam. Selanjutnya masuk ke tahapan selanjutnya.
Di meja pertama petugas akan bertanya lebih dahulu apakah sudah ada menerima SMS dari aplikasi peduli Covid atau tidak. Kemudian dilihat apakah orang yang datang namanya sudah terdaftar di pedulilindung.id atau tidak. Jika belum ada mendapat SMS bisa juga dicek oleh petugas apakah Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga sudah terdaftar di sistem atau tidak. Jika memag terdaftar baru selanjutnya dilakukan scrining.
Masyarakat akan ditanyai apakah pernah mengalami sakit seperti demam, sesak atau mencret dalam waktu beberapa hari sebelumnya. Kemudian ditanyai juga apakah sudah pernah positif atau tidak termasuk juga apakah ada anggota keluarga yang pernah positif atau tidak.
Pada tahapan scrining ini petugas akan mewawancarai apakah ada penyakit hipertensi, diabetes, ginjal, jantung atau alergi terhadap vaksin. "Ibu hamil enggak boleh disuntik termasuk yang menyusui atau dalam program kehamilan. Warga juga kita timbang berat badannya termasuk juga ditensi. Harus dibawah 140/90," kata Kadis Kesehatan.
Untuk penyuntikannya akan dilakukan dititik lengan kiri atas. Setelah proses penyuntikan dilakukan monitoring selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada efek samping atau tidak.
Bupati H Ashari Tambunan menyampaikan kepada para OPD, beberapa Kabag dan camat serta tokoh agama, sudah hampir satu tahun masyarakat kita bukan hanya masyarakat Deli Serdang, Indonesia bahkan seluruh dunia terganggu kehidupannya karena Covid 19.
Dampaknya sangat luar biasa, bukan hanya kesehatan yang terganggu yang berakibat anyak yang meninggal dunia. "Kehidupan kita dalam perekonomian pun terganggu dan anak-anak pun tidak bersekolah selama satu tahun. ini semuanya karena pandemi covid 19, ini peristiwa luar biasa yang kita tidak tahu kapan akan berakhirnya.”ucap bupati.
Ia mengajak kepada TNI- Polri, Kepala OPD, para Camat, Tokoh agama, masyarakat dan pemuda, bersama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kegiatan vaksinasi ini dengan baik dan jelas agar masyarakat mengetahui dengan benar.
"Banyak berita beredar bahwa Vaksin Sinovac belum teruji, saya berkeyakinan bahwa tidak ada pemerintah yang bermaksud jahat kepada masyarakatnya dan tidak akan mungkin pemerintah bermain-main dengan hal ini.”harap H Ashari Tambunan.