:
Oleh MC KAB GARUT, Selasa, 5 Januari 2021 | 21:36 WIB - Redaktur: Tobari - 727
Garut, InfoPublik – Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 kemarin, jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Garut berkurang hingga 60% lebih, dibandingkan tahun sebelumnya (2019).
Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Garut, Lisnawati, di Perpusda Garut, Jalan RSU dr. Slamet, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (5/1/2021).
Kita ketahui bersama bahwa dampak dari pandemi Covid-19 ini mempengaruhi seluruh sektor kehidupan, (seperti) pemerintahan, dan masyarakat.
Tentu saja perpustakaan daerah yang melayani masyarakat umum juga terdampak dengan adanya pandemi Covid ini, yaitu di antaranya pengunjung berkurang.
"Selama ini pengunjung itu setahun (bisa mencapai) sekitar 30 ribu (pengunjung), selama pandemi Covid sampai Desember ini hanya 10.000,” ujar Lisnawati.
Selama Pandemi Covid-19, lanjut Lisnawati, pihaknya menutup sementara Perpusda untuk mengurangi kerumunan orang dan guna menekan penyebaran Covid-19.
Jadi kami mengutamakan pelayanan kepada masyarakat itu yang memerlukan buku yang penting, seperti untuk mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, yang penelitian itu lebih diutamakan.
"Kalau untuk yang membaca di tempat, itu kami tidak melayani karena itu menimbulkan kerumunan, karena ke perpustakaan itu biasanya berkerumun jadi pinginnya ngobrol,” ucapnya.
Lisnawati menyampaikan ke depan pihaknya akan mencoba untuk membuka perpustakaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ke depan mungkin kami berencana untuk membuka (perpustakaan), tetapi dibatasi pengunjung. Misalnya, biasa 200 per hari, kami mungkin 50 atau 20 sampai 50 orang perharinya.
"Juga mungkin dengan protokol kesehatan, (contohnya) harus pakai masker, cuci tangan dulu, terus waktunya juga mungkin kami batasi tidak lama, jadi tidak berlama-lama,” tutur Kadispusip Garut.
Menurut Lisna, banyak masyarakat yang bertanya terkait kapan dibuka kembali Perpusda, namun pihaknya merasa takut dengan dibukanya Perpusda menimbulkan klaster baru Covid-19.
Banyak warga masyarakat yang menanyakan, kapan buka, kapan kembali. (namun) kami takut masyarakat nanti ada klaster-klaster baru lagi nanti di perpustakaan.
"Jadi untuk mencegah itu, kami hati-hati sekali dalam nanti kalau akan membuka lagi perpustakaan ini.“ katanya. (MCGarut/toeb)