:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Selasa, 8 Desember 2020 | 22:22 WIB - Redaktur: Juli - 348
Palembang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Banyuasin melakukan kerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam penyediaan pupuk bagi petani di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kerja sama tersebut dilakukan agar petani mendapatkan pasokan pupuk yang dibutuhkan dengan mudah, tepat waktu dan harga yang murah khusus untuk pupuk non subsidi.
Penandatangan Memorandum of Understanding dilakukan oleh Bupati Banyuasin H. Askolani dengan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh, di Wisma Melatih Komplek PT Pusri Palembang, Selasa (8/12/2020).
MoU ini disaksikan Direktur Keuangan dan SDM PT Pusri, Direktur Operasional PT Pusri. Sekda H. M. Senen Har, Kepala Bappeda Litbang Kosarudin, Kepala DPHT Zainudin, Kepala DLH Izro Maita, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Erwin Ibrahim, Dirut BUMD Sei Sembilang Ardiansyah dan Staf Khusus Bupati Amirul dan Syaifuddin Zuhri.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, kerja sama selama ini sudah berjalan namun untuk membuat kekuatan hukumnya maka dilakukan penandatangan MoU dengan Pemkab Banyuasin.
"MoU ini melegalkan, kami sangat berterima kasih dengan bupati yang sudah memberikan kepercayaan kepada PT Pusri untuk memasok pupuk bagi petani di Kabupaten Banyuasin. Banyuasin kabupaten pertama yang melaksanakan MoU dengan PT Pusri tentu ini bentuk keseriusan terhadap petani dan produksi pertanian di Banyuasin," kata Tri Wahyudi.
MoU ini juga sebagai bentuk sinergi PT Pusri yang merupakan holding Pupuk Indonesia dengan Pemkab Banyuasin di bidang peningkatan produksi pertanian. Optimal dalam produksi pertanian baik padi dan jagung, Pusri saat ini juga sedang mengembangkan pupuk khusus singkong untuk petani di Lampung, Palembang dan Kabupaten Pati Jawa Tengah.
"Selama ini yang dikenal hanya Urea Pusri, sekarang sudah ada NPK dan Biodipa. NPK 15 dan 16 khusus untuk urban farming. Sedangkan Biodipa ini pupuk organik yang sangat baik bagi tanaman karena berfungsi penyelamat unsur hara yang dibutuhkan tanaman," ujar dia.
Namun yang patut diketahui lanjut Dirut PT Pusri, pihaknya tidak hanya menjual pupuk tetapi juga melakukan pendampingan ilmu bagi petani, Program kemitraan dan CSR sosial.
"Kami siap kerja keras untuk mendukung apa yang menjadi cita-cita besar dalam mewujudkan Banyuasin sebagai lumbung beras nomor satu nasional," kata dia.
Bupati Banyuasin H. Askolani mengatakan, MoU ini dilaksanakan karena dirinya ingin petani Banyuasin lebih mudah dan lebih murah mendapatkan pupuk terutama pupuk non subsidi. Mengingat pupuk subsidi jumlahnya terbatas dan kuotanya sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Dengan MoU tentu kita ingin lebih terarah dalam suplai pupuk ke petani, jumlahnya banyak dan harapan kita dengan MoU ini minta harga dibedakan, harga yang lebih murah. Kita paham pupuk subsidi sifatnya PT Pusri hanya menyiapkan pupuknya saja sedangkan kuotanya dari pusa," ungkap dia.
Dia juga berharap Pusri terbuka terkait distributor yang ditunjuk, karena akan merugikan masyarakat dan Pusri sendiri yang dirugikan jika distributornya tidak berpihak dengan petani.
Bupati Askolani mengatakan, Banyuasin telah ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai Kabupaten Nomor 4 nasional penghasil beras nasional, Banyuasin mewakili Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua sebagai penghasil beras.
"Kami ingin jadi nomor satu sebagai penghasil beras nasional. Potensi ini ada mengingat luas tanam sangat luas dengan lahan baku 164 ribu hektare lebih dan produksi yang saat ini 3 ton per hektare masih bisa ditingkatkan menjadi 5-8 ton per hektare. Maka kami ingin PT Pusri ada bersama kami ketika Banyuasin ditetapkan sebagai penghasil beras nomor 1 nasional dengan ketersediaan pupuknya bagi petani," harap Bupati Askolani.
Lebih lanjut kata dia, Banyuasin juga sudah memiliki BUMD Sei Sembilang, yang kiranya dapat digandeng PT Pusri dalam pendistribusian pupuk sehingga bisa mempermudah bagi para petani.
"Skemanya, ada Pemkab Banyuasin, PT Pusri, bank dan petani. Sehingga petani mudah dapat pupuk non subsidi. Banyuasin juga saat ini ada pabrik Pupuk Granul pupuk organik bantuan pusat senilai Rp14 miliar, kami minta kerja sama dengan PT Pusri untuk ikut mengelolanya," kata dia.