:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Kamis, 3 Desember 2020 | 05:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 232
Pangkalan Balai, InfoPublik - Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono menyatakan,Rembuk Paripurna, dalam pemilihan pengurus kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) cukup strategis pengembangan proses regenerasi kepengurusan dalam suatu organisasi ke depan.
Hal ini diperlukan agar lebih siap menghadapi tantangan dan hambatan sebagai konsekuensi dinamika globalisasi.
Demikian pernyataan ini disampaikan ketika membuka Kegiatan Rembuk Paripurna, dalam pemilihan pengurus kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Gedung Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/12/2020).
Sebagaimana musyawarah sebuah organisasi, mengandung makna strategis dalam rangka merencanakan dan mempersiapkan organisasi ini untuk lebih memantapkan perannya agar semakin mampu mengaktualisasikan diri dalam setiap gerak yang bertujuan bukan hanya sebagai wadah berkumpulnya para petani dan nelayan, akan tetapi bagaimana mampu memberikan peran yang berarti bagi daerah Kabupaten Banyuasin.
Pertanian di Indonesia, katanya, masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional, termasuk di Kabupaten Banyuasin yang telah ditetapkan sebagai No. 04 penghasil beras terbesar Nasional.
Ini merupakan salah satu sektor unggulan dalam menjadikan bagian dari pembangunan ekonomi karena cukup potensial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk mengembangkan serta menambah produksi pertanian yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk mencapai hal tersebut, disamping dukungan agroekosistem juga ditentukan fasilitas yang memadai serta kemampuan petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Banyuasin, Sukardi juga menyampaikan, apresiasinya atas terselenggaranya pemilihan Ketua KTNA Kabupaten Banyuasin, periode 2020 -2026 ini.
Lebih lanjut, Sukardi berharap dengan adanya kegiatan Rembuk Kontak Tani dan Nelayan Andalan KTNA ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan kemandirian kelompok sehingga mampu melaksanakan fungsi perannya, juga agar mampu mengambil keputusan sendiri serta swadaya mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan lingkungannya khususnya pelaku pertanian.
Keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh dukugan nyata semua pihak pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat tani selaku pelaku utama maupun pihak lainnya.
"Dalam era pembangunan yang semakin komplit, petani atau nelayan dihadapkan pada tantangan yang semakin besar dalam keterkaitan usaha tani – nelayan dengan berbagai aspek lingkungan yang mempengaruhi serta persaingan dalam pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya” kata sukardi.
Selain itu, Rembuk Kontak Tani Nelayan Andalan ini merupakan suatu wadah/forum pertemuan kelompok tani dan nelayan untuk membahas masalah yang dihadapi petani atau nelayan dalam pengembangan usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja serta keputusan.
Untuk itu, Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) perlu difasilitasi dan diberdayakan agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kuat dan mandiri, sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan petani dan nelayan serta masyarakat di Kabupaten Banyuasin.