:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin, 30 November 2020 | 09:27 WIB - Redaktur: Kusnadi - 355
Tuapejat, InfoPublik - Tahun ini Kabupaten Kepulaian Mentawai mendapat bantuan Tower Base Transceiver Station (BTS) 4G 11 unit yang tersebar di beberapa daerah.
Bantuan BTS tersebut diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Adapun lokasi atau titik pemasangan tower BTS tersebut yakni, Kecamatan Sikakap (Desa Taikako Dusun Silak Oinan), Siberut Barat (Desa Simalegi, Dusun Sakaladat, Limu, Tiniti), Siberut Barat Daya (Desa Katurei, Dusun Toloulaggo), Pagai Selatan (Desa Malakkopa, Dusun Belek Raksok, Makalo, Bake), Kecamatan Pagai Utara (Desa Silabu, Dusun Silabu Utara), Siberut Utara (Desa Monganpoula dan Malancan).
“Totalnya itu ada sebelas titik, harapan kita sudah bisa on atau aktif di tahun 2020 ini, karena kita sudah dapat informasi juga beberapa peralatan pendukung contohnya bahan-bahan tower tersebut sudah didistribusikan di beberapa lokasi, itu ada beberapa tahap pendistribusian, di bagian Siberut Utara juga sudah, kemudian di Sikakap juga sudah ada,” Kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mentawai, Heri Robertus, saat ditanya Kamis (26/11/2020) pekan lalu.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak Vendor sendiri akan berusaha membangun secepat mungkin karena sesuai dengan terget tahun 2020. Sementara untuk tahun 2021 pihak terkait selalu berusaha untuk mengajukan alternatif beberapa titik kordinat terutama yang menjadi prioritas atau benar-benar blank spot.
“Kita juga sudah melakukan zoom meeting dengan pihak BAKTI bahwa kita ada tiga lokasi prioritas dimana sampai saat ini tidak bisa terbangun tower BTS 4G, dengan alasan di sekitar area tersebut ada tower-tower regular, namun kita sudah minta tiga lokasi ini menjadi titik kordinat prioritas juga dan menjadi pertimbangan bagi mereka, apakah bisa atau tidak ini sedang mereka konfirmasi dengan pihak BAKTI dengan Telkomsel, kita yang jelas sudah sampaikan hal itu,” ungkap Heri Robertus.
Tak hanya itu, usulan-usulan pihak dinas terkait yang dimasukkan melalui aplikasi Pasti pihaknya akan tetap kawal termasuk beberapa daerah blank spot yang belum masuk dalam aplikasi.
“Ini akan kita lakukan pengambilan data di lapangan, supaya seluruh daerah, Dusun di Mentawai yang masih blank spot tetap kita masukkan, sekarang tergantung dari pusat berapa mereka kasih ke kita, yang penting data kita input dan kita desak terus untuk lakukan kordinasi,” jelasnya. (Str)