:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Jumat, 13 November 2020 | 08:21 WIB - Redaktur: Kusnadi - 854
Ambon, InfoPublik - Sejak tahun 2016, melalui persidangan ke-38 MPL Sinode GPM, rekomendasi untuk membina kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan salah satu langkah konkrit GPM menekan angka pengangguran, meningkatkan kualitas ekonomi dan menanggulangi masalah kemiskinan sesuai PIP-RIPP GPM Tahap I tahun 2016-2020.
Usaha itu telah direspon pada beberapa Klasis GPM melalui program BLK non institusional yang berlangsung di luar Balai di Klasis Leti Moa Lakor (Maluku Barat Daya/MBD) dan Pulau-pulau Lease (Malulu Tengah/Malteng).
Seiring kebijakan Kementerian Tenaga Kerja melalui Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas dengan pembangunan BLK Komunitas, maka sejak tahun 2018-2019, GPM mengusulkan 12 Proposal BLK Komunitas, dikordinasikan langsung melalui Biro Pemberdayaan Ekonomi, Sinode GPM.
Sesuai dengan proposal itu, maka hari Kamis (12/11) kemarin, dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan BLK Komunitas Kejuruan Kesenian Jemaat GPM Halong, berlokasi di tanah GPM pada Jemaat Halong.
Pdt. Ricky Siahaya, Ketua Majelis Jemaat GPM Halong, sekaligus selaku Ketua Tim Pelaksanaan Pembangunan BLK Komunitas tersebut dalam laporannya menegaskan bahwa BLK ini adalah bantuan langsung pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja kepada lembaga-lembaga keagamaan sebesar Rp1 Milyar, meliputi pembangunan gedung dan pengadaan alat musik sebagai sarana prasarana kepelatihan.
Gedung ini akan dibangun selama tiga bulan, terhitung Oktober 2020, namun karena Covid-19, dananya baru sempat dicairkan pada 5 November 2020, sehingga Tim akan berusaha semaksimal mungkin untuk pembangunannya sesuai waktu yang ditentukan dalam Juknis Kementerian Tenaga Kerja yaitu 20 Desember 2020.
BLK Komunitas Kejuruan Kesenian ini akan menyelenggarakan pelatihan produktivitas bidang kesenian. Hal ini akan dimaksimalkan untuk kepentingan pembinaan insan musik di Maluku atau Kota Ambon, dengan prioritas pada pemuda di Halong dan sekitarnya.
Dalam kesempatan ini pula, Pdt. A.J.S. Werinussa, Ketua Sinode GPM memberi respons positif kepada Majelis Jemaat GPM Halong dan BLK Ambon yang sudah mengusahakan pembangunan BLK ini. Menurutnya, ini pertama kali dalam sejarah GPM, ada bantuan pemerintah untuk pembangunan BLK Komunitas.
"Mungkin ini satu-satunya di Maluku, sebuah BLK yang bergerak di bidang pembinaan kesenian. Maka selaku gereja kami menyambut dengan gembira pemberian ini karena ini sekaligus membuka perspektif kita untuk belajar mengenai bangsa, bahwa GPM juga telah mengambil bagian dalam perjuangan kebangsaan," sambung Werinussa.
Ia melanjutkan, hadirnya BLK ini sangat penting bagi GPM karena ke depan akan lahir dari sini sumber daya yang berkapasitas musik yang bernyanyi bagi bangsa, persaudaraan dan kedamaian, sebagai wujud tanggungjawab kita kepada bangsa dan masyarakat. Di sini pula Jemaat bisa bergerak dari pembinaan kapasitas musik ke pembangunan industri musik dan ini harus menjadi tujuan terakhir dari BLK ini sehingga mereka yang dilatih di sini bisa hidup atau punya kapasitas ekonomi pula.
Dengan ini, sebenarnya gereja menghidupi musik sebagai denyut nadi gereja yang melaluinya orang menghayati kasih sayang Tuhan, tambah Werinussa, sambil mengingatkan agar ada langkah strategis dan sinergis dengan pembangunan Ambon City of Music, serta bekerjasama dengan perguruan tinggi yang khusus telah menyelenggarakan pendidikan musik seperti IAKN Ambon.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Maluku, yang diwakili oleh Kepala Bidang Hubungan Industrial, Ir. S. Tahamata, M.Si, menerangkan bahwa pengembangan ketenagakerjaan menjadi priotitas untuk mengurangi angka pengangguran. Dengan demikian pelatihan di BLK termasuk yang dikelolah oleh swasta sampai 2020 terdapat 303 BLK di pusat dan daerah. Sampai 2019, kelulusan di BLK Kemaritiman Ambon sebanyak 3.248 dan di UPT 4.608 dengan 13 Jenis Pelatihan.
Sedangkan pada BLK Komunitas, tujuannya untuk memperluas kapasitas kerja, mendorong motivasi kewirausahaan dan usaha mandiri. Ditambahkan pula, dampak Covid-19 banyak tenaga kerja diPHK dan dirumahkan, sehingga BLK seperti ini menjadi solusi yang tepat, karena pasar kerja di luar membutuhkan tenaga kerja yang punya skil. BLK Komunitas Kejuruan Kesenian ini juga strategis di Ambon sebagai City Of Music, sehingga diharapkan BLK ini mampu mempersiapkan anak-anak muda yang mampu menjawab tantangan saat ini.
Kehadiran BLK ini telah menjadikan GPM sebagai motivator untuk dibangunnya BLK komunitas lainnya. Selain BLK Komunitas Halong ini, tahun 2020 ini ada 3 BLK Komunitas di Maluku yang mendapat bantuan, dan dua lainnya adalah BLK Fatahayat NU, Malteng dan BLK Pesantren di Seram Bagian Timur (SBT).