Pemerintah Telah Kucurkan Internet Gratis kepada 35,5 Juta Penyelenggara Pendidikan

:


Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin, 9 November 2020 | 10:44 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 309


Sidoarjo, InfoPublik - Selama masa pandemi Covid-19, seluruh sektor kehidupan masyarakat di Indonesia terkena dampaknya. Oleh sebab itu, Pemerintah pusat hingga daerah melakukan berbagai upaya demi ketahanan NKRI dari segala bidang.

Terkhusus penyelenggaraan pendidikan selama masa pandemi Covid-19, mayoritas dilaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh secara online yang membutuhkan kuota internet.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan solusi dengan membagikan kuota internet gratis kepada para penyelenggara pendidikan untuk mempermudah akses informasi dan sumber pembelajaran demi menghindari penyebaran Covid-19.

M.Hasan Chabibie, Kepala pusat data dan informasi (Kapusdatin) Kemendikbud RI mengatakan bahwa sejak September 2020, pemerintah telah mengirimkan kuota kuota internet gratis kepada sekira 35,5 juta nomer selular penyelenggara pendidikan dari jenjang pendidikas SD sampai perguruan tinggi. 

Hasan Chabibie menyebutkan kuota internet gratis itu bisa didapatkan selama siswa terdaftar pada Data Pokok Pendidikan (dapodik) dan mahasiswa terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) dengan melengkapi data dan meng-insert nomor handphone.

Seluruh pelajar berhak mendapatkan bantuan kuota gratis mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa di seluruh provinsi di Indonesia.

"Kesempatan menerima kuota gratis tetap buka hingga Desember. Aplikasi tidak kita tutup, bagi yang belum mendaftar silahkan mendaftar dengan mengisi data. Bagi yang ingin mengganti nomor bisa, namun harus diketahui sekolah dan ada pernyataan pertanggungjawabannya," ujar Hasan selaku narasumber pada program Live Talkshow Kampanye Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit, disiarkan via aplikasi Zoom oleh LPPL Radio  Suara Sidoarjo Jawa Timur, Kamis (5/11/2020).

Acara Live Talkshow yang disiarkan serentak  oleh 102 LPPL Radio anggota Indonesia Persada.id itu juga menghadirkan  Wakil Bupati Kepulauan Mentawai  Kortanius  Sabeleake. 

Menjawab pertanyaan tentang  bagaimana kondisi terkini Kabapaten Kepulauan  Mentawai, khususnya terait kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sarana internet, Kortanius menyebutkan, bahwa  pembelajaran jarak jauh secara daring di Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya 20% yang bisa terjangkau oleh sarana telepon selular, namun kata dia untuk mengatasi hal itu ada sebagian guru berkunjung ke rumah para siswa.

Beberapa kendala melakukan pembelajaran jarak jauh atau secara online, kata Korta, di

antaranya, minimnya kapasitas orangtua mengajar anaknya, tidak memiliki handphone, di beberapa wilayah Mentawai jaringan telekomunikasi masih terbatas, tidak ada listrik dan sebagian mengandalkan tenaga surya, serta rendahnya kapasitas BTS yang menyebabkan congestion (kemacetan).

Jika sudah mencapai 10 hingga 20 siswa yang mengakses internet dengan kapasitas BTS yang sangat rendah, maka akan congest atau  macet.

Kemudian, ada yang jaringan telekomunikasinya bisa untuk menelpon biasa, namun tidak bisa mengakses jaringan internet 4G, dan bahkan sebaliknya.

"Jaringan telekomunikasi baru 34% bisa menjangkau wilayah Mentawai, karena  terpisah oleh samudra, biayanya (cost) sangat mahal. Selain itu, provider yang tersedia di Mentawai hanya Telkomsel," kata Korta.

Lebih lanjut Korta berharap ke depan dalam jangka panjang, seluruh wilayah Indonesia sudah dapat dijangkau oleh jaringan telkomunikasi.

"Kami mengharapkan bantuan BTS bisa menjangkau lebih maksimal seluruh Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kami berharap pihak provider tidak memandang rugi tidaknya karena ini layanan bagi masyarakat yang berkontribusi juga pada sektor kesehatan, pendidikan, Pemerintah, dan lainnya," harap Korta.

Ia juga berharap, ke depan para pendidik menemukan atau menciptakan metode pembelajaran baru berbasis teknologi namun penyajiannya lebih mudah dipahami dan pembelajarannya strategis.

Menanggapi hal tersebut, Hasan menuturkan akan melakukan koordinasi kembali dengan stakeholder terkait seperti Kemenkominfo, Kemendikbud, dan Kemendagri terkait sekolah yang belum teraliri listrik dan percepatan pemerataan akses telekomunikasi.

Ia juga men-support dan mengapresiasi  kreasi dan inovasi guru di Mentawai yang memberikan materi pembelajaran dengan berkunjung ke rumah siswa. (KS)