:
Oleh MC KAB SANGGAU, Kamis, 8 Oktober 2020 | 12:06 WIB - Redaktur: Kusnadi - 211
Sanggau, InfoPublik - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau melalui Kabid Perindustrian Sylvester Roy Wiranto mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong produk-produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sanggau masuk ke sejumlah pasar modern.
"Terkadang kita terganjal dengan legalitas produk, sertifikasi terutama pada produk makanan dan minuman dan yang terakhir adalah kapasitas," katanya, Rabu (7/10/2020).
"Bicara kapasitas ini, misalnya jika kita MoU dengan pasar modern, kemampuan jumlah barang yang kita jual sesuai permintaan harus terpenuhi. Kalau kemampuan kita diluar pesanan dalam kesepakatan misalnya kita bisa kena finalty," tambahnya.
Untuk itulah, Disperindagkop memfasilitasi mereka, mulai dari izin usaha, izin edar, kualitas produk dari Dinas Kesehatan, kalau Dinas Kesehatan pun sangat mensupport.
"Mereka siap membantu, tapi yang paling susah itu kapasitas, karena kapasitas itu dituntut untuk kontinyu. Ada juga sistem perdagangan di pasar modern itu bermacam-macam, yang paling berat itu uang hasil penjualan produk itu dibayarkan setelah produk terjual, tentu ini kendala IKM kita mendapatkan modal memproduksi produk yang sama," tuturnya.
Kendati begitu, Roy mengaku bersyukur sudah ada produk IKM asal Sanggau yang merambah pasar modern, yakni Bakso BorneoFood asal Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Bakso tanpa bahan pengawet ini sudah bisa diperoleh disejumlah pasar swalayan di Kota Pontianak, Ketapang dan Singkawang.
"Kita dorong dulu bakso BorneoFood ini karena satu-satunya produk IKM kita yang bisa masuk ke pasar modern di Kalbar," tuturnya.
Selain itu, Disperindagkop juga sedang mendorong masuknya keripik singkong asal Desa Suka Mulya.
"Kalau tidak ada halangan, minggu ini atau minggu depan kita launching keripik singkong dengan tiga varian masuk ke pasar modern di Sanggau," jelasnya.
Dikatakanya, dengan masuknya beberapa produk IKM ini, Semoga bisa memicu yang lain untuk semangat menghasilkan produk-produk unggulan yang bernilai ekonomis.