:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 18 September 2020 | 18:48 WIB - Redaktur: Juli - 552
Painan, InfoPublik - Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni meresmikan objek wisata Batu Kudo yang pengelolaanya mengintegrasikan pariwisata dengan budi daya ikan air tawar di Nagari Taluk Tigo Sakato, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Kamis (17/9/2020).
"Inovasinya bagus, selain akan menambah pundi-pundi rupiah bagi pengelola, budi daya ikan air tawar juga akan menambah daya tarik kunjungan wisatawan ke objek wisata ini," kata Hendrajoni saat peresmian.
Ia menyebut, Batu Kudo merupakan objek wisata alam yang menawarkan keindahan aliran anak sungai, air terjun, dan hijaunya hutan beserta satwanya. "Di sini lokasinya asri dan sejuk, jika dikelola dengan maksimal saya yakin kunjungan akan melejit," kata dia.
Bupati menjelaskan bahwa, kawasan Batu Kudo telah lama dikenal oleh masyarakat sekitar, hanya saja baru dikelola sejak setahun terakhir.
Nama Batu Kudo atau Batu Kuda yang disematkan untuk kawasan tersebut bermula dari legenda yang hingga saat ini tak asing bagi masyarakat di sana.
Legenda bermula ketika salah seorang warga yang bernama Malin Deman ingin membuka areal berladang di kawasan yang saat ini dijadikan objek wisata, karena gerah dan kebetulan terdapat aliran anak sungai yang segar, ia pun berniat untuk mandi sejenak.
Ketika sedang mandi, samar-sama ia mendengar ada suara beberapa anak gadis yang juga sepertinya sedang mandi, dan diperkirakan tidak jauh dari lokasinya. Karena kondisi hutan yang masih lebat, ia seakan tidak percaya adanya anak gadis yang mandi di sana, akhirnya ia memberanikan diri melihat secara langsung.
Setelah dilihat ternyata tidak sesuai dengan perkiraan, mereka bukanlah anak gadis namun bidadari yang sengaja turun dari kayangan untuk mandi di lokasi. Karena mereka berjumlah tujuh, akhirnya Malin Deman mengambil salah satu baju dari mereka.
Setelah para bidadari selesai mandi mereka pun terbang menuju kahyangan, namun salah seorang dari mereka tetap tinggal karena kehilangan baju. Akhirnya bidadari mendatangi perkampungan sekitar dan berjanji akan menikah dengan siapa pun yang menemukan bajunya yang hilang.
Singkat cerita, ia akhirnya menikah dengan Malin Deman dan memiliki satu orang anak, pada satu kesempatan ia akhirnya mendapatkan bajunya yang selama ini disimpan dengan rapi oleh suaminya.
Tak lama berselang ia langsung menuju anak sungai yang dulunya merupakan lokasi pemandian bersama teman-temannya. Mendengar informasi tersebut Malin Deman segera mengejar sang istri, agar cepat sampai ia pun menunggangi seekor kuda.
Sesampainya Malin Deman di lokasi, bidadari ternyata sudah bersiap untuk terbang ke kayangan, karena jaraknya dengan Malin Deman sudah dekat sang bidadari akhirnya mengutuk kuda tunggangan Malin sehingga menjadi batu.
Hingga saat ini batu yang menyerupai kuda masih bisa dijumpai di lokasi, hanya saja kepalanya sudah tidak ada, sesuai informasi dari masyarakat sekitar hilangnya kepala kuda akibat dihantam aliran anak sungai.
Peresmian objek wisata Batu Kudo juga dihadiri Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni yang juga anggota Komisi VIII DPR RI, pejabat daerah setempat dari kabupaten hingga nagari dan sejumlah pejabat Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) serta tokoh masyarakat setempat.