:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Rabu, 9 September 2020 | 13:56 WIB - Redaktur: Kusnadi - 241
Pangkalan, InfoPublik – Bupati Banyuasin menyambut baik pelaksanaan program pertashop yang merupakan kerja sama Kementerian Dalam Negeri dengan PT. Pertamina Persero tahun 2020. Hal ini beliau sampaikan saat mengikuti Video Conference rapat koordinasi pusat dan daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan program pertashop yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Pemkab Banyuasin, Rabu (09/09).
Pertashop adalah SPBU mini yang resmi bekerja sama dengan Pertamina. Harga yang dijual Pertashop juga sama dengan BBM yang dijual di SPBU Pertamina. Pasokan BBM juga rutin dipasok dari truk-truk tangki Pertamina.
Didampingi Sekda Banyuasin Dr.HM. Senen Har, Bupati Askolani menyampaikan dirinya optimis kemitraan antara desa dan Pertamina akan menjadi pemicu bagi peningkatan ekonomi dengan menggerakkan unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Kami dari pemerintah daerah menyambut baik program ini karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Banyuasin mengingat letak geografis Banyuasin yang sulit dijangkau untuk ke SPBU saja tidak seperti kata mendagri hanya 10km saja bisa 20km hingga 40km untuk mendapatkan BBM yang berkualitas," jelasnya.
"Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang Pertashop dapat membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi hingga ke plosok desa," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menjelaskan, untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop, Kementerian Dalam Negeri telah menandatangani kesepakatan dengan Pertamina dan membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut ia meminta Pemerintah daerah baik Gubernur, Walikota/Bupati Se-Indonesia agar dapat memberikan kemudahan dalam perizinan dan percepatan pembangunan Pertashop .
Dirut PT.Pertamina (Persero) Wike Widyawati mengatakan, PT. Pertamina menjalankan program pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) dengan menargetkan 4.308 unit terbangun di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2020. 500 unit sudah siap beroperasi di 23 provinsi dengan target akhir tahun berjumlah 4.308 unit tersebar di 2.376 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan dapat dilalui oleh mobil tangki BBM.
"Keberadaan Pertashop menjamin ketersediaan Energi dalam negeri khususnya wilayah yang belum terjangkau," katanya.
Widya menjelaskan, pembangunan Pertashop akan berlanjut hingga seluruh kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG terwujud dan terpenuhi secara merata. Pertamina juga akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop sejalan dengan program Pertamina One Villane One Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa bisa memiliki pusat perekonomian baru.
"Dengan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholders, Pertamina berharap program Pertashop ini dapat melengkapi kesuksesan Program BBM Satu Harga yang saat ini telah dinikmati masyarakat di plosok desa. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait persyaratan pembangunan Pertashop, dapat diakses melalui https://spbu.pertamina.com/," pungkas widya.
Turut hadir Asisten II Azmi, Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim