:
Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa, 8 September 2020 | 09:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 204
Tuapeijat, InfoPublik - Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali masuk zona kuning dengan bertambahnya pasien sebanyak 17 orang, yakni 16 orang dari depot air minum dan sedang karantina mandiri, serta 1 orang dirawat di Puskesmas Sikakap.
"Momentumnya ketika pasien dari Kabupaten Sijunjung datang ke Mentawai ditemukan dan positif covid, baik penumpang yang turun di Tuapeijat, Sioban dan Sikakap, dilakukan tracking," kata Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, sekaligus juru bicara teknis kesehatan gugus tugas penanganan covid 19 Mentawai, Senin (7/9/2020).
Dari hasil tersebut, petugas melakukan tes swab kepada penumpang baik dari Padang, ke Sioban dan Sikakap sebanyak 121 orang penumpang yang turun termasuk Anak Buah Kapal (ABK), dari tes swab tersebut ditemukan salah seorang warga Manganjo terpapar covid-19 yang mana dari satu orang tersebut berasal dari Tuapeijat menuju Sikakap pada hari Sabtu (29/8/2020) dengan kapal Perintis.
"Yang orang Manganjo ini sudah satu bulan bekerja di Depot air di SP3, kemudian dia pulang ke Sikakap naik perintis hari Sabtu itu, karena ada ditemukan pasien dari Sijunjung, maka kita lakukan tracking, kita temukanlah orang Manganjo ini reaktif," kata Lahmuddin.
Dari situ dilakukan tracking ke Depot air minum J5, dan akhirnya ditemukan reaktif satu keluarga dan sudah dilakukan isolasi, yang sebenarnya keluarga Depot air merupakan transmisi lokal.
Untuk pasien Covid-19 di Mentawai sebenarnya ada sebanyak 25 pasien, 8 dinyatakan sembuh dan 16 isolasi mandiri, 1 diisolasi di Puskesmas Sikakap.
"Saat ini sudah kita isolasi di rumah sakit, kalau dia nanti ada gejala akan kita isolasikan, kalau yang tanpa gejala di ruang isolasi Mapaddegat saja, kalau ada gejalanya akan dirawat di RSUD" kata Lahmuddin.
Ia juga menyampaikan, demi mengantisipasi penularan semakin marak, pihak Pemerintah setempat dan petugas melakukan tes swab masing-masing OPD, untuk sementara yang sudah melakukan tes swab dan sudah dikirim sampelnya yaitu, Sekretariat Daerah (setda) 85 orang, Kominfo 48, dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) 26 total 159 orang sedang menunggu hasil, secara total sudah melakukan 250 swab dan sampel sebanyak 3.000 lebih.
"Kita sudah melakukan testing secara massal masing-masing OPD, yaitu Setda, Kominfo dan BKPSDM yang sudah dilakukan tes swab," kata Lahmuddin Siregar.
Sementara Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake, menyampaikan bahwa pemberlakuan pemeriksaan atau tes swab sangat baik, karena akan mengetahui siapa-siapa yang terpapar cobid 19.
"Kita akan melakukan tracking semua pelanggan galon, kita nanti akan turun ke tempat masing-masing bersama tim dimana pelanggan itu, kita akan langsung kesana untuk memastikan apakah virus itu menyebar," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebenarnya petugas yang berada di Teluk Bayur dan Panasahan tidak melakukan cek poin sehingga penumpang bisa lolos terutama menuju ke Mentawai.
"Kita lalai cekpoin di Teluk Bayur dan Panasahan, kita sudah sampaikan kepada Gubernur supaya ada cekpoin di pelabuhan Panasahan dan teluk Bayur," ujarnya.
Kortanius menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan secara paksa pada seluruh Pegawai, karena menurutnya sudah memberikan himbauan kepada pegawai Pemda Mentawai.
"Kita sudah lama minta kesadaran sendiri tapi tidak ada, maka kita sendiri yang langsung melakukan tes swab ke tempat masing-masing," tambahnya.
Kemudian untuk produksi air minum kata Kortanius sementara waktu akan ditutup, sembari menunggu hasil berikutnya, jika memungkinkan maka galon dibuka, maka pelanggan yang akan menjemput tidak diantar oleh petugas galon.
"Untuk sementara galonnya akan kita hentikan, tapi kita lihat juga karena ini kebutuhan kita juga soal minum, namun akan kita lihat dulu perkembangannya, jika memang galonnya tetap buka tapi pelanggan silakan dijemput sendiri dengan membawa galon dari rumah," katanya.
Tak hanya itu, ia berharap petugas galon tetap melakukan protokol kesehatan yang baik, seperti menggunakan sarung tangan dan pakai masker dan sebagainya.
"Petugas galon juga kita harapkan harus menggunakan protokol kesehatan dan tentu kita tunggu dulu hasil berikutnya seperti apa, dan kita berharap kepada Dinas terkait untuk melakukan pemantauan kepada penjual galon," ungkap Kortanius.
Terkait transportasi peserta ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi 2019, Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setda Mentawai, sekaligus juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Mentawai, Serieli BW menyampaikan bahwa pihaknya juga masih mempertimbangkan kapal antar pulau beroperasi kembali.
"Sebelum tanggal 16 kita akan lihat bagaimana dengan kondisi kapal terhadap peserta yang akan mengikuti ujian SKB tanggal 16 September 2020, itu akan kita lihat perkembangannya muda-mudahan untuk pelaksanaan tracking sebelum tanggal 16 sudah siap dan kita akan coba jalankan kapal hanya khusus menjemput peserta SKB saja," katanya. (Str)