Putuskan Penyebaran Covid 19, Pemkab Mentawai Lakukan Tes Swab bagi PNS dan Non PNS

:


Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis, 3 September 2020 | 12:02 WIB - Redaktur: Kusnadi - 269


Tuapeijat, InfoPublik -  Demi memutus rantai penyebaran Covid-19, Pemkab. Kepulauan Mentawai melakukan tes swab atau PCR untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN.

"Ya kita melakukan ini untuk meminimalisir, mengecek apakah ada yang terpapar covid 19. Jadi tadi pagi yang kita lakukan swab khusus Sekretariat Daerah.  Kenapa kita lakukan swab, karena adanya satu yang positif dari Kabupaten Sijunjung itu yang masuk ke Mentawai satu orang.  Tentu kita harus melakukan tracking meminimalisir daerah kita terhadap covid 19 ini," kata Sekda Mentawai, Martinus Dahlan di Tuapeijat, Rabu, (2/9/2020).

Ia juga menjelaskan bahwa tes swab dilakukan terutama khusus wilayah Tuapeijat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara bertahap, di mana setiap OPD ada yang bepergian ke luar daerah seperti ke Padang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan lainnya serta ASN yang juga kembali ke Mentawai.

"Karena ada ASN yang keluar Mentawai ke Padang dalam rangka tugas atau urusan keluarga, tentu ini harus kita perketat dan bagaimana setelah mereka kembali dari Padang aman dari virus corona dan ini salah satu tujuan kita," terangnya.

Pihak Pemda Mentawai melakukan ini dimana Kota Padang merupakan zona merah terpapar Covid-19, dari itu pihak terkait tentu harus waspada.

"Kita nanti setelah tes swab, kita akan menunggu hasilnya beberapa hari, dua atau tiga hari, kalau ada positif akan kita isolasi, bagi yang non reaktif kita perbolehkan kembali untuk beraktifitas seperti biasa,"ujarnya.

Martinus menyebutkan, jika ditemukan di OPD ada yang reaktif, maka  yang bersangkutan segera diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Menurutnya, jika dilakukan isolasi di rumah pemantauannya kurang maksimal, apalagi jika yang reaktif tersebut tidak memiliki gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Jadi jika ada pegawai kita di OPD ini yang reaktif, maka akan dilakukan isolasi di rumah sakit, kita kan ada ruang isolasi, tapi kalau dia diisolasi di rumah maka tidak maksimal pemantauannya, nanti kalau di rumah pergi-pergi dia, menyebar lagi virusnya," ungkapnya.

Sementara bagi non reaktif tetap melaksanakan tugas seperti biasa dan akan dilakukan penyemprotan kantor oleh petugas. (Str)