Mulai 1 September 2020, SMP dan SMA di Mentawai Belajar Tatap Muka

:


Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu, 2 September 2020 | 15:47 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 308


Tua Peijat, infopublik - Proses belajar mengajar tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai Selasa (1/9/2020) dengan sistem pembelajaran tatap muka (PTM).

Hal tersebut disampaikan Juru bicara kebijakan gugus tugas Covid-19 Mentawai Serieli BW, saat melakukan peninjauan terkait persiapan SMPN 2 Sipora bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Oreste Sakeroe, untuk memastikan dan sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

"Sepanjang tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Mentawai, mulai satu Oktober 2020 pembelajaran tatap muka  bagi siswa SMP dan SMA sudah bisa dilakukan sesuai surat edaran Bupati Nomor 360/355/ BUP-2020," tutur Serieli BW.

Pada awal sistem pembelajaran tatap muka (PTM) ini, pihak sekolah diharapkan membiasakan beraktivitas aman dari covid 19 dan tetap produktif. Berdasarkan pantauan, tempat cuci tangan sudah tersedia dan memadai dan para guru yang hadir sudah memakai masker.

"Guru dan murid yang hadir maksimal 50% dari jumlah yang ada. Para guru dan siswa kita harapkan tetap mengikuti protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak, serta menjaga imunitas tubuh," papar Serieli BW.

Terkait implementasi protokol kesehatan, pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan pelaksanaannya di tengah pengajar dan tenaga didik untuk mengantisipasi munculnya klaster baru di sekolah.Selanjutnya, BW mengimbuhkan penting mengaktifkan satuan tugas (satgas) protokol kesehatan sekolah.

Guru-guru yang datang dari kota Padang diharapkan rutin melakukan tes swab dan jika tidak ada hal urgent, lebih baik tidak bolak-balik ke Padang dulu karena kasus Covid-19 masih bertambah di sana.

Kemudian, jika ada guru yang sakit, demam, pilek atau batuk disarankan mengajar dari rumah dengan memberi tugas dari rumah saja kepada muridnya.

"Kita akan evaluasi terus. Jika ada kasus baru, bisa jadi kembali belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tetap edukasi anak-anak dan pastikan seluruh protokol kesehatan berjalan sebagaimana mestinya," tukas BW.

Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya Mentawai,
Oreste Sakeroe berharap SMPN 2 Sipora bisa menjadi model pelaksananaan administrasi protokol kesehatan bagi SMP lainnya.(KS)