:
Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 13 Agustus 2020 | 10:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 383
Jakarta, InfoPublik - Upaya pengembangan sektor pertanian terus dilakukan Kota Solok. Status sebagai sebuah kota tidak menghalangi pembangunan pertanian, justru hal ini dijadikan peluang besar. Pengembangan pertanian tidak harus di hulu tapi harus memanfaatkan di hilir. Peluang besar pengembangan pertanian Kota Solok saat ini muncul di hilir dan diintegrasikan dengan hulu pertanian.
Pada Rabu (11/08/2020), Walikota Solok Zul Elfian bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berdiskusi membahas peluang pengembangan pertanian Kota Solok. Turut hadir Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, Kepala Pusat Perizinan dan Perlindungan Varietas Tanaman, Erizal Jamal dan Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa
Menteri Pertanian apresiasi rencana Kota Solok untuk mengembangkan Smart Agriculture of Solok City yang terdiri atas tiga kegiatan yaitu Bioindustri Padi, Agrowisata Payo dan Pembangunan Kantor Puskeswan Kota Solok. Menteri asal Sulawesi Selatan ini berjanji akan mengunjungi Kota Solok untuk mewujudkan rencana Walikota Solok tersebut.
Bioindustri Padi merupakan upaya peningkatan kualitas dan nilai tambah produksi Beras Solok. Beras Solok yang terjamin kemurniannya saat ini sangat sulit dijumpai di pasaran. Sertifikat Indikasi Geografis (IG) diharapkan menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan ini.
Sertifikat IG dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) pada Tahun 2018 dengan nama hak paten “Bareh Solok”. Hak paten ini mencakup tujuh kecamatan pada dua daerah tingkat dua dengan rincian dua kecamatan di Kota Solok dan lima kecamatan di Kabupaten Solok. Sertifikat ini dimiliki oleh Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG).
MPIG ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Layanan Daerah (BLUD) yang akan didirikan oleh Pemerintah Kota Solok dalam usaha memurnikan beras Solok. Seluruh tahapan untuk menghasilkan beras Solok ini akan diawasi oleh BLUD dan MPIG yang dibantu oleh OPD terkait sehingga beras yang dihasilkan terjamin kemurniannya.
Agrowisata Payo yang berbasis komoditas bunga krisan dan kopi menjadi bagian dari rencana besar yang disampaikan Walikota Solok, Zul Elfian. Walikota Solok menangkap peluang dari perpaduan dua komoditas utama ini akan menjadi daya tarik pengunjung.
Keindahan bunga krisan yang terletak di ketinggian Payo membuat pengunjung akan rela mendaki wilayah tertinggi di Kota Solok tersebut. Selain itu, komoditas kopi saat ini menjadi primadona untuk dikembangkan. Payo yang memiliki ketinggian antara 700 sd 1100 mdpl sesuai untuk dua jenis kopi, baik robusta maupun arabika.
Hal lain yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Kota Solok adalah kesehatan, baik itu kesehatan akan terhindar dari penyakit zoonosis maupun kesehatan hewan secara umum. Puskeswan Kota Solok yang telah meraih dua kali sertifikat ISO yaitu ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015, saat ini belum mempunyai gedung yang representatif dan masih berstatus menyewa.
Kebutuhan akan gedung Puskeswan yang representatif yang mempunyi letak strategis akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada masyarakat. Apalagi saat ini terjadi peningkatan masyarakat yang memelihara hewan kesayangan yang diiringi peningkatan kesadaran akan peningkatan kesejahteraan hewan yang dipeliharanya.(MC Solok Kota/Stiv)