Bupati Kubu Raya: Orangtua Berperan Memetakan Dampak Digitalisasi

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Senin, 27 Juli 2020 | 15:17 WIB - Redaktur: Tobari - 354


Kubu Raya, InfoPublik - Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, Pemerintah Kubu Raya mengambil tema “Anak Indonesia Gembira di Rumah” sejalan dengan visi bahagia Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Dalam momentum tersebut, Bupati Kubu Raya Muda Mehendrawan mengajak semua pihak untuk ikut bertanggungjawab terhadap generasi anak sebagai pemilik masa depan.

“Apa yang kita pikirkan serta kerjakan itu semua, menjadi potret generasi untuk masa depan,” ucapnya saat menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional Kabupaten Kubu Raya di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (23/7/2020).

Lebih jauh ungkap Bupati Muda Mahendrawan di tengah sejumlah tantangan yang dihadapi anak di masa ini. Peringatan Hari Anak Nasional dan pembentukan Forum Anak Daerah sangat strategis dalam membangun karakter anak. 

“Untuk menancapkan dalam diri anak agar memiliki pikiran imajinatif, progresif, dan selalu bion cara berpikirnya. Memandang jauh ke depan. Orang tua juga kita ajak seperti itu,” ucapnya. 

Terkait hal itu, Muda mengajak semua pihak mulai birokrasi, swasta, hingga desa untuk terus mengawal anak. Agar anak terhindar dari hal-hal yang mengganggu. Seperti perdagangan anak, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, dan seterusnya. 

“Maka marilah kita melatih anak agar punya kepekaan terhadap gejala-gejala yang bersifat mengancam dan membahayakan mereka,” terangnya. 

Di era digitalisasi sebut Bupati Muda Mahendrawan, lingkungan rumah tangga khususnya orangtua harus dapat memetakan dampak-dampak, arus teknologi melalui dunia digital. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Berupa tayangan-tayangan yang dapat membuat prilaku anak berubah,” terangnya.

Sementara Plt Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP3KB) Kubu Raya, Maria Agustina mengungkapkan sebanyak 28 kasus kekerasan terhadap anak telah terjadi selama satu tahun terakhir.

“Dapat kita bandingkan ditahun 2019 telah terjadi sebanyak 31 kasus,” ucapnya.

Pihaknya, sebut Maria Agustina, berharap dengan memperingati Hari Anak Nasional 2020 dengan tema nasional Anak Terlindungi, Indonesia Maju dan memakai hastag ‘Anak Indonesia Gembira di Rumah’ serta Kubu Raya mengusung tema ‘Anak Sehat, Anak Kreatif’ dapat memberikan perhatian yang serius terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak.

“Untuk itu, BP3KB Kubu Raya mencanangkan program rumah aman atau salter. Sebenarnya di tahun kemarin sudah bisa terakomodir namun karena situasi Pandemi Covid-19 jadinya ditunda,” katanya.

Menurut Maria Agustina keberadaan rumah aman, sangat dibutuhkan, terutama untuk korban-korban akibat kekerasan dalam rumah tangga, yang memerlukan pendampingan secara psikologis dalam proses kesembuhannya.

“Saat ini, rumah aman, atau salter masih merujuk ke Provinsi. Mudah-mudahan kedepanya Kubu Raya sudah telah tersedia fasilitas umum rumah aman,” harapnya. (irdiansyah/MC KubuRaya/toeb)