:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 23 Juli 2020 | 16:37 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Kubu Raya, InfoPublik – Mendapat apresiasi karena capaian desa mandiri di Kubu Raya yang bertambah menjadi 25 desa, Bupati Muda Mahendrawan berbagi tips.
Menurutnya, salah satu kunci sukses percepatan pencapaian desa mandiri adalah prinsip “kepung bakul” yang dilaksanakan secara konsisten.
“Kepung bakul” adalah frasa yang berarti sinergi dan kolaborasi. Istilah klasik lokal ini menjadi slogan yang mengajak seluruh elemen daerah bergotong royong dalam menyelesaikan setiap problem yang ada.
Dalam konteks pencapaian desa mandiri, Bupati Muda mengatakan upaya pemenuhan 52 indikator desa mandiri mensyaratkan keterlibatan seluruh elemen terkait.
Setiap pihak diharapkan komit menjalankan perannya sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sehingga tujuan lebih cepat tercapai.
“Istilah lamanya kepung bakul. Semuanya bergerak. Inilah cara kerja kita di semua sektor. Dan desa juga sama-sama bergerak untuk kepentingan dan kebahagiaan masyarakatnya,” ujar Muda.
Mahendrawan saat menjadi pembicara pada acara Tripon Cast Harian Tribun Pontianak dengan tema ‘Resep dan Strategi Bupati Kubu Raya Percepat Kemandirian Desa’. Pada hari Selasa (21/7/2020).
Bupati Muda menyebut slogan kepung bakul sejalan dengan prinsip Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dimana Pemprov Kalbar menyatakan pencapaian desa mandiri membutuhkan dukungan semua pihak melalui kewenangan yang jelas.
Sinergi itu ditegaskan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Peningkatan Status Kemandirian Desa.
“Di peraturan Gubernur itu dibagi peran masing-masing level Pemerintahan untuk menangani indikator-indikator indeks desa membangun, mana yang jadi kewenangan provinsi, kabupaten, dan desa telah jelas dipaparkan dalam pergub dimaksud. Dan ini diharapkan menjadi acuan,” terangnya.
Lebih jauh dan rinci ia mengungkapkan sejumlah strategi dalam mencapai kemandirian desa. Pertama, fokus pada upaya memperkuat kemandirian pangan. Sebab ketersediaan pangan akan membawa ketenangan.
Menjauhkan masyarakat dari keresahan dan potensi persoalan di setiap rumah tangga. “Panganlah yang menjadi pondasi,” sebutnya.
Strategi kedua, tata kelola pengambilan kebijakan di desa. Menurutnya, klasifikasi desa secara signifikan sangat tergantung kepada hal tersebut.
Kalau tata kelola masih belum menunjukkan keputusan yang baik dan pondasi legitimasi kebijakan tidak didasarkan pada aspirasi kebutuhan, maka peluang desa untuk meningkatkan status akan sulit.
“Nah, tata kelola pengambilan kebijakan itu saya kira syarat utama. Kalau itu saja tidak bisa dilakukan, daya serapnya juga tidak maksimal, maka peluang untuk desa itu lebih meningkat jadi maju, berkembang, dan mandiri akan berat,” sebutnya.
Strategi ketiga, pengelolaan keuangan desa yang tertib dan akuntabel. Di mana Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menerbitkan regulasi tentang pengelolaan keuangan desa dengan sistem transaksi nontunai bekerja sama dengan Bank Kalbar.
Dengan sistem ini, pemerintah desa mengelola anggarannya serupa dengan cara pemerintah kabupaten mengelola anggaran, yakni secara nontunai.
Ia menyebut transparansi dan akuntabilitas juga menjadi prasyarat untuk desa naik status. Dengan transaksi nontunai, maka kepala desa akan tenang mengelola anggaran.
Fungsi birokrasi desa pun dapat berjalan dengan tidak menimbulkan celah penyalahgunaan.
Mereka (desa) mengelola dana daerah. Jadi yang dipakai di pemerintah kabupaten diterapkan di desa. Akhirnya kita membangun satu langkah di mana desa tidak terganggu dengan banyaknya persoalan.
"Karena sistem sebelumnya yakni ambil tunai membuka peluang terjadinya fraud dan penyalahgunaan,” jelasnya.
Sementara Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Safruddin, mengatakan pihaknya mengangkat topik kemandirian desa mengingat Kalimantan Barat saat ini tengah giat memandirikan desa-desa di seluruh wilayah.
Ia menilai Kubu Raya menjadi salah satu kabupaten yang berhasil dalam memandirikan desa.
Hal itu terbukti dengan adanya pujian dari Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terkait pencapaian desa mandiri yang jumlahnya meningkat.
Seperti apa sebenarnya strategi yang dilakukan Pak Bupati sehingga desa-desa yang ada di Kubu Raya bisa lepas landas dari sangat tertinggal dan tertinggal menjadi desa mandiri.
"Tentu kita ingin tahu apa strateginya untuk memajukan desa-desa di Kubu Raya,” ujarnya. (MC KubuRaya/ird/toeb)