Hadiah di HUT Kubu Raya ke-13, BPBD Kubu Raya Miliki Mobil Komodo

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Sabtu, 18 Juli 2020 | 19:19 WIB - Redaktur: Tobari - 865


Kubu Raya, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan satu unit mobil Komodo kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kubu Raya.

Mobil diserahkan langsung Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kepada Kepala BPBD Kubu Raya Mochtar seusai upacara peringatan HUT ke-13 Kabupaten Kubu Raya di halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (17/7/2020).

Komodo adalah mobil nasional yang diproduksi di Kota Cimahi, Jawa Barat. Kendaraan penjelajah berbobot ringan ini dapat digunakan di area pegunungan, pertambangan, dan perdesaan dengan bahan bakar maksimal 20 liter untuk perjalanan maksimal 400 kilometer.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan pemberian mobil adalah inisiatif untuk merespons kondisi lahan di Kubu Raya yang mayoritas gambut. Menurutnya, lahan gambut menghadirkan kesulitan tersendiri khususnya saat upaya penanganan Karhutla.

Areal gambut berarti kita menghadapi situasi yang sulit. Nah, mobil nasional karya anak bangsa ini kita mau ujicoba karena kita berharap ini bisa menjadi salah satu solusi untuk meminimalkan dan membantu pemadaman. Di areal gambut dia bisa masuk bawa mesin pompa untuk pemadaman.

Bupati Muda menyebut kontur lahan gambut selalu menyulitkan upaya pemadaman. Seringkali armada pemadam yang mencoba melintas lahan gambut justru amblas.

“Nah, Komodo ini sangat ringan. Kelebihannya bisa melaju di atas gambut sehingga dapat mengatasi kendala yang ada dan mendekati titik api yang sulit dijangkau,” jelasnya.

Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya, Mochtar, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Selain penetapan status siaga yang telah dilakukan Bupati Kubu Raya, pemetaan lokasi rawan Karhutla juga telah jelas.

Untuk penanganan Karhutla di Kubu Raya kita sudah siap. Bupati sudah tetapkan status siaga. Untuk di Kubu Raya ada 18 desa yang dianggap rawan.

"Terutama di Kecamatan Sungai Raya, Rasau Jaya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang, dan Kuala Mandor B. Kecamatan lain juga ada potensi Karhutla, tapi tidak serawan kecamatan-kecamatan tersebut,” tuturnya.

Mochtar berterima kasih atas pemberian mobil Komoda dari Pemerintah kabupaten. Ia menyebut keberadaan mobil sangat efektif dalam kegiatan pemadaman karhutla.

“Kami dari BPBD mengapresiasi Bupati yang selalu memantau kejadian-kejadian Karhutla di Kubu Raya. Maka dari itu beliau punya gagasan untuk bagaimana menjangkau daerah-daerah yang sulit dengan cara menghadiahkan mobil gambut ini untuk BPBD melaksanakan pemadaman,” ucapnya.

Lebih jauh terkait kegiatan pemadaman, Mochtar mengungkapkan pihaknya selalu melibatkan Kelompok Masyarakat Peduli Api.

Ia menilai kiprah Pokmas Peduli Api sejauh ini cukup baik. Namun adanya keterbatasan pokmas dalam hal peralatan peru disiasati dengan strategi sinergi yang efektif.

Keterlibatan masyarakat melalui Pokmas Peduli Api sudah baik. Cuma yang menjadi titik lemah pokmas adalah peralatan. Karena kapasitas mesin yang ada di desa, jangkauan penyemprotannya tidak sekuat yang menjadi standar penanganan karhutla.

"Maka setiap kejadian karhutla kami selalu mengajak pokmas bahu-membahu dalam penanganan dengan menggunakan peralatan yang ada BPBD,” terang, Mohtar. (MC KubuRaya/ird/toeb)