:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Kamis, 16 Juli 2020 | 20:21 WIB - Redaktur: Tobari - 363
Subulussalam, Info Publik- Meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh akhir-akhir ini membuat Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh melakukan kegiatan ekstra pemeriksaan swab.
140 kasus telah dilakukan pemeriksaan di laboratorium Balibangkes Aceh selama kurun waktu Juni dan Juli 2020, ungkap Kepala Balitbangkes Aceh dr. Fahmi Ichwansah pada saat kunjungannya di Kota Subulussalam.
Bertempat di ruang rapat Wali Kota, kamis (16/7/2020) Jajaran Pemko Subulussalam melakukan pertemuan dengan pihak Balitbangkes Aceh.
Mengawali pertemuan, Kepala Bagian Tata Pemerintahan selaku Wakil Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Subulussalam Khainuddin, SKM membuka acara dan mempersilahkan Kepala Balitbangkes Aceh untuk menyampaikan kata sambutannya.
Dr. Fahmi menyebutkan keheranannya bahwa selama beroperasinya laboratorium Balitbangkes Aceh dalam melakukan pemeriksaan swab pada kasus Covid-19 Kota Subulussalam sebagai daerah perbatasan yang berdekatan dengan zona merah belum ada kasus Covid-19.
Hal inilah yang menjadi tujuan kehadirannya di Kota Subulussalam, untuk melihat dan mendengarkan secara langsung yang dilakukan Gugus Tugas dalam menangani Covid-19.
Dengan hadir langsung di lokasi tentu bisa mendengar hal apa yang telah dilakukan Pemko dalam menangani Covid-19, katanya.
Diakuinya selain pulang kampung karena neneknya adalah asli suku Singkil, juga tujuan kahadirannya di Kota Subulussalam adalah menawarkam kerja sama pendampingan pembangunan laboratorium kesehatan sesuai standar BSL II di Kota Subulussalam.
Untuk menangani Covid-19 pihaknya berharap ada laboratorium lainnya melakukan pemeriksaan Covid-19 selain Balibangkes, ucapnya.
Maka pihak Balitbangkes pun sedang melakukan pendampingan pembangunan laboratorium Rumah Sakit Umum Kesram, berharap Kota Subulussalampun bisa menerima tawaran ini, paparnya.
Pihakaya akan melakukan pendampingan berbagai hal agar laboratorium kesehatan berdiri di Kota Subulussalam apakah berdiri bersama RSUD atau secara mandiri, katanya.
Dengan adanya beberapa laboratorium kesehatan di Aceh penanganan Covid-19 lebih cepat, harap dr Fahmi.
Wakil Walikota Subulussalam Drs. Salmaza, MAP menyebutkan bahwa penanganan Covid-19 di Kota Subulussalam sudah berjalan optimal sejak munculnya Covid-19 di Indonesia. Diawali dengan melakukan pencegahan melalui sosialisasi pemahaman terkait corona virus.
Pembentukan Gugus Tugas yang berposko di Pendopo Wali Kota, posko kecamatan, posko perbatasan dan posko kampong.
Melakukan kegiatan-kegiatan penanganan Covid-19 melalui rapat-rapat dan kegiatan di lapangan, melakukan pemeriksaan di perbatasan, melakukan razia masker, membuat zona wajib masker dan membuat karantina hermes serta karantina mandiri, dan banyak lagi.
Hal ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Subulussalam. Persoalan selanjutnya adalah masyarakat kita mengalami kejenuhan akibat dampak Covid-19.
Saat ini masyarakat telah mengabaikan dalam menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan physical distancing.
Di sisi lain ada pandangan di masyarakat kita bahwa Covid-19 akibat perbuatan pihak tertentu untuk menguasai hegemoninya di suatu wilayah tertentu tepatnya hegemoni kekuatan Amerika dan Tiongkok sehingga masyarakat kita pun sudah tidak percaya lagi.
Perubahan kebijakan pemerintah dengan new normal atau tatanan baru pun mempengaruhi perilaku masyarakat kita, diawal kita berupaya keras untuk menerapkan protokol kesehatan namun karena sudah menerapkan new normal apalagi wilayah kita adalah zona hijau maka kondisi inipun telah berubah.
Meskipun demikian, Pemko Subulussalam saat ini masih menempatkan petugasnya untuk memperketat pemeriksaan di perbatasan sebagaimana instruksi Pemerintah Aceh.
Merespon tawaran Kepala Balitbangkes Aceh, Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian menimpali dengan sambutan yang positif terkait pendampingan pembangunan laboratorium kesehatan di Kota Subulussalam.
Dan pihaknya melalui tim Kesehatan Kota akan melakukan koordinasi dengan Balitbangkes Aceh agar laboratorium kesehatan bisa terwujud di Kota Subulussalam.
Adanya laboratorium kesehatan di Kota Subulussalam tentu sesuai visi misinya dalam meningkatkan layanan kesehatan di pemerintahannya, ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala Balitbangkes Aceh dr. Fahmi menyerahkan bantuan 96 VTM swab kepada Pemeritah Kota Subulussalam yang diterima langsung Wali Kota.
Disaksikan Wakil Wali Kota, Plt. Sekda, Para Asisten, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, Kepala Dinas Pendidikan dan pejabat lainnya dari Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Subulussalam. ( MC Kota Subulussalam/toeb)