Bupati Badung Meninjau Pembangunan Bendungan Sidan

:


Oleh MC KAB BADUNG, Kamis, 16 Juli 2020 | 09:54 WIB - Redaktur: Juli - 833


Mangupura, InfoPublik - Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta meninjau pembangunan Bendungan Sidan di Desa Belok, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (15/7/2020). Bendungan ini akan menjadi sumber air baku bagi lima kabupaten/kota di Bali.

Dalam kesempatan itu, bupati didampingi Kepala Dinas PUPR I. B. Surya Suamba dan Kabag Humas Made Suardita, dan disambut langsung Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Maryadi Utama, juga Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali-Penida Gst Putu Wandira.

Bendungan Sidan merupakan proyek monumental yang digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk mendukung ketersediaan air baku di Provinsi Bali yang menjadi destinasi wisata dunia. Pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dibangun sepanjang 2015 - 2019.

"Kami mewakili masyarakat Badung mengucapkan terima kasih kepada Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Menteri PUPR beserta jajaran dan utamanya kepada Presiden RI Joko Widodo atas pembangunan Bendungan Sidan ini sebagai wujud nawacita," ujar bupati.

Pembangunan Bendungan Sidan juga bentuk implementasi UUD 45 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta implementasi pembukaan UUD 45 bahwa pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Bupati Giri Prasta dengan kapasitas air 3,82 juta meter kubik, Bendungan Sidan akan menjadi sumber air baku bagi 5 kabupaten/kota di Bali yakni Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan dan Kota Denpasar. Selain itu akan menjadi ikon pariwisata baru tanpa mengubah kontur wilayah Badung Utara sebagai wilayah konservasi.

"Air bendungan ini juga akan kita manfaatkan untuk menggairahkan sektor pertanian dengan mengubah lahan kering menjadi lahan basah. Kita bangun sistem pertanian kontemporer, hasil produksi petani ditingkatkan dan lahannya dijadikan agrowisata. Di sini wujud dari bela beli untuk mewujudkan kesejahteraan petani sehingga akan menumbuhkan rasa bangga generasi muda menggeluti dunia pertanian," ucap dia.

Bupati juga mengungkapkan, daerah kawasan sekitar bendungan akan dijadikan kawasan wisata terpadu dan terintegrasi dengan memanfaatkan potensi wilayah berbasis one village one produk dengan mengedepankan agro tourism, eko turism, health tourism dan culture tourism yang dibalut dalam konsep desa wisata.

"Dengan adanya bendungan ini kita harapkan mampu memberikan kemakmuran sebesar-besarnya untuk masyarakat yang ada di wilayah sekitarnya," kata dia.

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali-Penida Gst Putu Wandira memaparkan, Bendungan Sidan diproyeksikan akan memberikan manfaat bagi konservasi air, pariwisata dan yang paling utama adalah penyediaan air baku sebesar 1,75 m3/detik. Selain itu juga memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh).

"Sidan merupakan bendungan tipe Zonel dengan inti tegak memiliki panjang puncak 158 meter dan lebar puncak 8,5 meter, yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung. Bendungan ini juga dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 555 meter, dengan diameter 5 meter, yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk 405,09 m/detik menjadi 138,20 m/detik debit keluar," jelas dia.

Pembangunannya dikerjakan oleh Konsorsium PT Brantas Abipraya (Persero) - PT Universal Suryaprima, dengan kontrak senilai Rp800 miliar. Bendungan yang mulai dibangun Oktober 2018, progres fisiknya kini mencapai 18 persen dan ditargetkan akan selesai pada 2021. Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pembangunan jalan akses, terowongan pengelak dan intake.