Aceh akan Memperketat Pos Pemeriksaan di Perbatasan

:


Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Sabtu, 27 Juni 2020 | 16:33 WIB - Redaktur: Juli - 374


Subulussalam, InfoPublik - Meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh, Forkopimda Aceh menggelar video conference bersama Forkopimda daerah kabupaten/kota perbatasan,  Sabtu (27/6/2020).

Empat daerah pintu gerbang perbatasan masuk Aceh antara lain Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam mengikuti vidcon bersama Forkopimda Aceh.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebutkan, data kasus Covid-19 Aceh masih terendah di tingkat nasional, namun belakangan ini mengalami peningkatan drastis. "Untuk itu Forkopimda Aceh menggelar vidcon dengan empat daerah perbatasan atau pintu masuk Aceh," kata dia.

Nova menjelaskan, dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh perlu dilakukan langkah strategis. Untuk itu Forkopimda Aceh telah menyusun konsep di lapangan, termasuk daerah perbatasan sebagai tangkal untuk mengatur pergerakan orang menuju transisi era new normal.

"Gugus Tugas agar selalu memperbarui aturan, untuk mengambil tindakan di lapangan, sehingga sikap dan tindakan dilindungi hukum, semua stakeholder bisa mengendalikan orang, berhak memberhentikan atau melarang orang sesuai perundang-undangan," ungkap dia.

Dia menyebutkan, di wilayah Aceh ada empat posko perbatasan darat,  dan diimbau agar mewaspadai kondisi daerah tetangga yang sudah di zona merah. "Kasus Covid-19 yang lalu pun akibat transmisi daerah tetangga dan transmisi lokal," kata dia.

Ada posko Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil. Di Fase new normal akan terbiasa normal namun dengan kedisplinan yang baru  dalam berbagai aspek sosial dengan tetap menerapkan hidup sehat.

Sekda Pemprov Aceh Taqwallah menyebutkan, Pemerintah Provinsi telah menyiapkan draft terkait pembatasan pergerakan orang sesuai saran dan petujuk Forkopimda Aceh.

"Empat daerah kabupaten/kota perbatasan Aceh atau daerah pintu gerbang masuk Aceh akan menerapkan pembatasan pergerakan orang sesuai petunjuk teknis. Termasuk jalan tikus tak luput dari pemeriksaan ketat," kata dia.

Pihaknya pun akan membantu Gugus Tugas daerah perbatasan sesuai usulan dan permintaan daerah yang bersangkutan sesuai mekanisme yang diatur, dan meminta kepada semua stakeholder untuk mengerahkan segala sumber daya dan saling mendukung.

Secara bergiliran Pangdam IM, Wakapolda Aceh dan Ketua DPRA menyampaikan pandangan terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Aceh.

Setelah mendengarkan paparan Forkopimda Aceh, empat daerah menyampaikan pandangan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya secara bergantian. Diawali Bupati Aceh Singkil, Wali Kota Subulussalam, Bupati Aceh Tamiang dan terakhir Sekda Aceh Tenggara mewakil bupati.

Wali Kota Subulussalam H. Affan Alfian mengucapkan terima kasih atas apresiasi Pemerintah Aceh terhadap penanganan Covid-19 di  Kota Subulussalam. "Kami mengamati perkembangan sejak new normal diberlakukan, ada peningkatan kasus covid karena tidak menjalankan protokol kesehatan secara sempurna," kata dia.

Sebagai daerah perbatasan dan  pintu gerbang Aceh Wilayah Barat Selatan, pos Jontor agar dilakukan bersama-sama kabupaten/kota wilayah Barat Selatan melalui peningkatan koordinasi, dukungan anggaran, peningkatan sarana prasarana dan dukungan fasilitas kesehatan. Atau pos Jontor diambil provinsi atau ada sharing anggaran.