:
Oleh MC KAB KUBU RAYA, Jumat, 22 Mei 2020 | 23:54 WIB - Redaktur: Juli - 787
Kubu Raya, InfoPublik - Pemerintah Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa kepada 200 kepala keluarga dari lima dusun di desa tersebut, Jumat (22/5/2020).
Proses penyaluran diawali penyerahan simbolis dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam, kepada perwakilan masyarakat penerima BLT di aula kantor desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam berharap, masyarakat dapat memahami kebijakan pemberian BLT dana desa yang tidak diberikan kepada semua kepala keluarga. Meskipun kondisi pandemi saat ini berdampak kepada semua orang, pengambilan keputusan tidak semata didasarkan pada dampak yang ada.
“Kalau bicara dampak semua pasti terdampak. Tetapi tentu ada pertimbangan skala prioritas penduduk yang berhak mendapatkan bantuan tersebut, karena dengan kemampuan yang terbatas tentu tidak mungkin memberikan bantuan ke seluruh penduduk,” tutur dia.
Yusran mengatakan, hingga kini telah 25 desa di Kubu Raya yang menyalurkan BLT dana desa. Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Parit Baru yang mampu menuntaskan penyaluran BLT hanya dalam satu hari.
Lebih jauh dia menyebut, berbagai bantuan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan berbagai pihak lainnya telah banyak yang disalurkan kepada masyarakat.
Menurut dia, bahkan dari berbagai skema bantuan yang ada, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kubu Raya memperkirakan total kepala keluarga yang mendapatkan bantuan mencapai 110 ribu kepala keluarga, atau lebih dari separuh total kepala keluarga di Kubu Raya yang berjumlah 169 ribu kepala keluarga.
“Masalah besar kecilnya bantuan ini relatif. Bentuk bantuan pun juga bermacam-macam. Tetapi berdasarkan catatan kita di Gugus Tugas Kabupaten, diperkirakan sampai dengan BLT dana desa ini sekitar 110 ribu KK mendapat bantuan,” jelas dia.
Yusran mengatakan, pemerintah daerah masih terus mendata warga yang membutuhkan bantuan namun belum mendapatkan, karena itu dia meminta pemerintah desa untuk menginventarisasi agar bisa diusulkan.
Ia mengungkapkan, Bupati Muda Mahendrawan juga telah menyiapkan cadangan beras di masing-masing kecamatan. "Di Gugus Tugas Kecamatan sudah disalurkan tahap pertama 100 ton untuk sembilan kecamatan, dan semalam juga sudah diadakan tambahan beras di masing-masing kecamatan. Bila masih ada yang belum mendapatkan bantuan tapi memang layak prioritas untuk mendapatkan, silakan diusulkan oleh desa untuk dibantu,” tutur dia.
Salah satu penerima bantuan, Yakobus Uwe, berterima kasih atas pemberian BLT dana desa. Menurut dia, bantuan tersebut sangat berarti di tengah kondisi sulit saat ini. Dia berharap pandemi segera berakhir sehingga perekonomian warga dapat pulih kembali.
“Terima kasih kepada pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Bantuan ini sangat berharga di tengah kondisi wabah seperti sekarang ini. Bantuan ini menunjukkan besarnya perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat seperti kami. Semoga saja wabah ini segera berlalu, sehingga kehidupan kita bisa kembali normal,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Parit Baru Musa Abdul Hamid mengatakan, desanya menganggarkan maksimal 30 persen dari dana desa untuk bantuan tersebut. Penerima BLT dana desa adalah kepala keluarga kurang mampu yang paling terdampak dengan pandemi Covid-19. BLT akan diberikan selama enam bulan terhitung mulai Mei 2020.
“Berbahagialah yang menerima BLT ini karena bukan hanya untuk tiga bulan, melainkan enam bulan. Dibagikan Rp600.000 per bulan selama tiga bulan dan tiga bulan selanjutnya Rp300.000 per bulan,” terang dia.
Musa mengungkapkan, penerima bantuan ditentukan dari hasil verifikasi lapangan yang dilakukan rukun tetangga (RT) bersama Kepala Dusun, karena dinilai sebagai pihak yang paling memahami kondisi warganya. “Maka kami rapat dengan RT dan meminta dicarikan orang yang paling tidak mampu di RT tersebut. Jadi jumlah kepala keluarga penerima bantuan di tiap RT berbeda, tergantung jumlah KK di RT itu,” ujar dia.
Musa menerangkan, pandemi Covid-19 cukup berpengaruh terhadap alokasi penggunaan dana desa. Sebagian anggaran di desanya dipergunakan untuk kegiatan pencegahan dan penanganan Covid-19, apalagi dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang memperpanjang BLT selama tiga bulan.
“Jadi dana desa ini sudah disisir semuanya termasuk hal-hal yang tidak diinginkan untuk disisir. Misalnya pembagian makanan sehat untuk ibu hamil ternyata batal dianggarkan. Itu karena ada kebijakan penambahan bantuan tiga bulan dari pemerintah pusat. Kami sedih tapi memang harus dipatuhi,” tutur dia.
Kepada para penerima BLT, Musa berpesan agar bantuan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena hingga kini belum diketahui kapan pandemi akan berakhir. "Belanjakan untuk keperluan sehari-hari, jangan konsumtif. Simpan saja untuk sembako. Kita tidak tahu kapan keadaan ini akan berakhir,” ucap dia. (MC KubuRaya/ird)