PAD Kota Subulussalam di Tahun 2019 terealisasi Rp51,8 Miliar

:


Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Kamis, 7 Mei 2020 | 07:12 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K


Subulussalam, InfoPublik - Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang mengatakan  Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2019 terealisasi sebesar Rp51.810.001.542 atau 83,41 Persen dari ditargetkan sebesar Rp62.117.222.713.

Hal itu diungkapkan saat menyampaikan nota penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kota Subulussalam di sidang Paripurna DPRK, Rabu (6/5/2020).  

Selain itu, Walkot Affan juga menyampaikan dana perimbangan yang ditargetkan Rp472.331.219.404 terealisasinya sebesar Rp 459.031.906.513 atau 97,18%. lain-lain  pendapatan yang sah ditargetkan Rp208.177.042.573,28 realisasinya sebesar Rp211.189.721.586,89 atau 101,41%.

Untuk belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp318.796.168.646,58 dengan realisasi sebesar Rp288.708.611.599,75 atau 90,56%, belanja langsung dianggarkan Rp473.448.660.963,52 dengan realisasi sebesar Rp424.700.372.592,24 atau 89,70%.

Pembiayaan dianggarkan Rp50.619.344.919,30 realisasinya adalah Rp3.491.890.516,62 atau 6,90%, dan pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,- atau 100%.

Untuk menyelenggarakan urusan konkuren dan urusan pemerintahan fungsi penunjang Pemerintah Kota Subulussalam 2019 juga menyelenggarakan tugas perbantuan yang dilaksanakan oleh SKPK antara lain Disnakertrans dana yang dianggarkan sebesar Rp 249.610.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp 249.610.000,- atau 100%.

Pada kesempatan itu Affan juga menyampaikan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tahun 2019 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, baik menurut harga yang berlaku maupun harga konstan."adanya peningkatan PDRB ini menunjukkan semakin baiknya kinerja perekonomian Kota Subulussalam pada tahun 2019," kata Affan.

Dijelaskan, PDRP harga berlaku tahun 2018 adalah sebesar Rp1,536 miliar dan pada tahun 2019 menjadi Rp1,642 miliar, sedangkan PDRB harga konstan pada tahun 2018 sebesar Rp1, 247 Milyar dan pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp1.308 miliar.

Di sisi lain, Walkot Affan  juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bangsa Indonesia saat ini, termasuk di Kabupaten Tanggamus. Kini, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten tengah berupaya sekuat tenaga melakukan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) serta penanganan dampak yang ditimbulkan.

Selain itu, Affan juga menyampaikan sejumlah produksi komoditi menjadi andalan Kota Subulussalam, diantaranya yaitu sektor peternakan yang banyak dibudidayakan adalah sapi potong, kerbau, kambing, ayam ras petelur, itik, ayam kampung dan ayam ras.

Komoditi perikanan utama adalah ikan mas, nila, lele, gurami serta ikan lainnya, pengembangan produksi komoditi perikanan  dilaksanakan melalui sistem budidaya ikan kolam air tenang, keramba dan perairan umum lainnya. "Produksi komoditi perikanan di seluruh kecamatan sebanyak kurang lebih 126,5 ton," katanya.

Kemudian komoditi  utama dari sektor perkebunan adalah karet dan kelapa sawit yang juga banyak dihasilkan oleh Kota Subulussalam. Sementara tanaman perkebunan lainnya adalah kelapa, kopi dan kakao. "Produksi komoditi perkebunan yang paling banyak dihasilkan di Kota Subulussalam yaitu kelapa sawit sebanyak lebih kurang 306 Ton," katanya

Untuk sektor pariwisata sebagai salah satu destinasi wisata di Aceh, Kota Subulussalam mempunyai banyak objek wisata baik wisata sejarah dan budaya serta keindahan alam.

Objek wisata unggulan yang telah dikembangkan dan dipromosikan antara lain Makam Syech Hamzah Fansuri, Makam Sultan Daulat, Makam Syekh Riman, Nantampuk Mas, Alam indah Lae Pandulangan, Air terjun SKPC, Wisata Pulo Penang, Air Terjun Kedabuhan, Taman Kota dan Arung Jeram Desa Sikelang.

"Untuk mendukung sektor kepariwisataan juga diupayakan untuk memfasilitasi berkembangnya usaha perhotelan, homestay, rumah makan/restoran, kuliner serta industri kerajinan dan cindera mata," katanya

Sektor koperasi, Pemerintah Kota memberikan perhatian kepada pengembangan koperasi dan UMKM. Pengembangan koperasi diarahkan melalui bimbingan dan pembinaan secara kontiniu sehingga terjadinya peningkatan jumlah modal sendiri, modal luar, volume usaha, SHU berjalan dan jumlah aset. "Saat ini jumlah koperasi di Kota Subulussalam sebanyak 75 Unit koperasi."ujarnya.

Sektor industri di Kota Subulussalam masih didominasi oleh industri skala kecil dan rumah tangga. Pada sektor ini sangat mempengaruhi tingkat  pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan peluang kerja. "Secara umum sektor industri di Kota Subulussalam mengalami pertumbuhan baik dari segi jumlah, maupun nilai investasi terutama pada PT dan CV/Firma," katanya.

Sektor perdagangan juga memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan  menurunkan angka pengangguran. "Untuk meningkatkan peran sektor perdagangan, pemerintah daerah telah meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan," katanya. (Reporter MC  Kota Subulussalam).