:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 29 April 2020 | 17:45 WIB - Redaktur: Tobari - 3K
Ambon, InfoPublik - Kegelisahan masyarakat dunia dewasa ini, akibat pandemi covid-19 menjadi ancaman bagi umat manusia di setiap negara termasuk Indonesia dan khususnya di Maluku.
Tingkat penyebaran sangat cepat. Angka kematian pun terjadi setiap hari di Indonesia.
Fakta ini membuat seluruh sendi kehidupan umat yang vital mengalami kelumpuhan yang secara langsung membawa dunia pada situasi perubahan sosial.
Covif-19 bukan saja berdampak pada faktor kesehatan, tetapi juga faktor psikologis ekonomi, sosial, kemiskinan, dll.
Strategi yang diterapkan adalah memberdayakan kehidupan umat dalam menjalani kehidupan yang lebih layak. Diakonia hendaknya dipahami bukan sekadar pelayanan gawat darurat dan distribusi bantuan bagi para korban atau mereka yang terdampak Covid-19.
Peran diakonia transformatif lebih kepada pendampingan dan pemberdayaan warga gereja dan agar mereka mampu hidup normal di tengah-tengah masyarakat.
"Sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tersedia," tutur Pdt. Z. Sahertian, S.Si Ketua Klasis GPM Kairatu yang saat itu didampingi oleh Sekretaris Klasis Pdt. T. Ruspanah, S.Si, Selasa (28/4/2020).
Menjadi gereja yang terpanggil dan melayani, Klasis GPM Kairatu (Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku) melaksanakan amanat panggilan gereja dengan melakukan Pelayanan Diakonal dalam bentuk bantuan kebutuhan pokok untuk tahap awal.
Kegiatan Pelayanan Diakonia Transfomatif dilakukan kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kairatu yang tinggal pada kos-kosan, maupun Mahasiswa IAKN Ambon yang sementara dirumahkan bersama keluarga di Kairatu, kata Sahertian menjelaskan.
Para mahasiswa berasal dari berbagai daerah seperti MTB, MBD, Tual, Geser Gorom dll. Pelayanan Diakonia juga dilakukan untuk para pensiunan GPM yang ada di Rayon Kairatu.
Semoga apa yang dilakukan bermanfaat dan Doa kami semoga penyebaran virus corona (Covid-19) cepat berakhir dan semua aktivitas dapat pulih dan berjalan normal seperti biasanya, demikan harapan Sahertian menutupi penjelasannya. (MC GPM/toeb)