:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 22 April 2020 | 21:24 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Ambon, InfoPublik - Menyambut bulan suci ramadan bagi umat Muslim, Jemaat GPM Poka menggelar aksi bantuan diakonal berupa paket kebutuhan pokok kepada 60 Kepala Keluarga (KK) yang beragama Islam di desa Poka dan kelurahan Tihu, Kota Ambon, Maluku.
Bantuan tersebut dialamatkan kepada para janda dan tukang ojek. Sebagian dari para janda yang menerima bantuan diakonal ini sehari-hari bergelut dengan usaha-usaha kuliner.
Namun pandemi covid-19 turut membawa pengaruh yang sangat signifikan bagi pendapatan mereka.
Pengaruh itupun dirasakan oleh para tukang ojek yang juga mengalami penurunan pendapatan akibat social & physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah sebagai cara mengatasi penularan covid 19.
Pada 2 tempat yang terpisah, secara simbolis bantuan untuk para janda dan tukang ojek di Desa Poka diterima oleh seorang Imam yang biasa disapa Nyong, sambil menerima bantuan atau sumbangan Gereja, secara spontan mengatakan kami turut senang karena ada kepedulian dari Gereja kepada kami.
Imam Nyong adalah Desa Poka bersama beberapa perwakilan janda dan tukang ojek di depan rumah imam Poka, dan sisa bantusan tersebut diserahkan oleh imam desa Poka kepada para janda dan tukang ojek lainnya berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Poka.
Sedangkan bantuan untuk umat Muslim yang berada di kelurahan Tihu diterima oleh Lurah Tihu, Babinsa dan Babinkantibmas Kelurahan Tihu di ruangan Konsistori gereja Sejahtera Poka, dan akan disalurkan kepada warga Muslim di kelurahan Tihu yang mengalami kesulitan secara ekonomi dalam pandemi covid-19 ini.
Ketua Majelis Jemaat GPM Poka, Pdt. Hery Siahay saat memberikan bantuan diakonal tersebut menjelaskan bahwa bantuan diakonal ini adalah bentuk keprihatinan gereja kepada masyarakat terdampak covid'19.
Sasaran bantuan tidak hanya kepada warga jemaat dan mahasiswa kos-kosan yang berada di jemaat GPM Poka, melainkan juga kepada basudara Muslim yang hidup bersama dalam satu komunitas masyarakat.
“Kita sadar bahwa bahwa kita hidup dalam komunitas masyarakat yang sangat majemuk, dan kita harus menunjukkan panggilan kita sebagai gereja untuk merawat persaudaraan," imbuhnya.
Menurut Siahay, kemanusiaan harus ditempatkan sebagai nilai yang paling penting dalam ajaran agama apapun, dan kekristenan telah mengajarkan kita untuk melakukan hal tersebut.
Pemberian bantuan diakonal kepada warga muslim yang dilakukan oleh jemaat GPM Poka merupakan salah satu praksis Gereja Orang Basudara yang terus dikumandangkan oleh GPM dalam konteks kemajemukan di Maluku dan Maluku Utara.
Diharapkan melalui aksi-kasi kemanusiaan yang dilakukan dalam pandemi covid-19 seperti ini, bangunan kehidupan masyarakat yang penuh dengan kerukunan dan persaudaraan akan menjadi lebih mantap dan kokoh serta terus terpelihara sepanjang masa. (MC GPM/toeb)