:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 14 April 2020 | 19:00 WIB - Redaktur: Tobari - 672
Sumbawa Barat, InfoPublik - Untuk memaksimalkan hasil puncak panen raya Jagung dan Padi pada April ini, Bupati Sumbawa Barat H. W Musyafiirin meminta penambahan mesin panen kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pada saat melakukan video tele konferensi di Lang Salid Desa Mura Kecamatan Brang Ene KSB, Nusa Tenggara Barat, Selasa (14/4/2020).
“Ada satu masalah yang kami hadapi pada masa Covid-19 ini, yaitu kami kekurangan buruh tani dan mesin panen sekitar 21 unit untuk panen lahan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB),” kata Bupati saat telekonferensi yang didampingi Dandim 1628/SB, Kapolres dan Kepala Dinas Pertanian KSB, di Taliwang, Selasa.
Bupati melaporkan, hingga saat ini KSB baru melakukan panen seluas 60%, atau sekitar 5.942 ha lahan padi dan 4.000 ha lahan jagung. Kekurangan buruh tani ini diakibatkan karena Covid-19, sehingga pergerakan manusia harus diawasi dan berpotensi mengurangi para pekerja buruh tani.
“Hanya masalah buruh tani atau mesin panen saja, untuk harga dan stok gabah serta lainnya semuanya dalam keadaan baik,” kata Bupati.
Pemerintah KSB saat ini mempunyai 21 unit mesin panen berskala besar dan delapan mesin berskala sedang. Untuk memaksimalkan panen raya secara serentak dalam masa covid-19, KSB masih membutuhkan 21 unit mesin panen berskala besar.
Menanggapi keluhan Bupati KSB, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah pusat akan maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat termasuk memberikan dukungan alat dan tenaga agar panen raya dapat berjalan dengan maksimal dan harga gabah tetap stabil. “Kita harus maksimal demi rakyat, harga beli gabah tidak boleh turun,” jelasnya.
Syahrul Yasin juga meminta kepada anggota TNI dan Polri untuk membantu masyarakat, mengawasi dan mendukung panen raya tersebut agar berjalan dengan baik. Mentan juga meminta kepada setiap kepala daerah untuk mengawasi proses panen dan penggilingan sehingga penyerapan pangan dapat berjalan maksimal.
“Kita akan all out atau melakukan segalanya untuk menjaga 11 komoditas pertanian atau bahan pokok supaya pada masa-masa sulit seperti ini harganya tetap stabil dan stoknya tetap tersedia,” katanya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Suhadi, mengatakan, untuk memaksimalkan panen raya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para penyuluh pertanian untuk mendata masyarakat yang dapat dijadikan buruh tani.
“Kita sebenarnya masih punya tenaga lokal, tetapi karena Covid-19 ini berpotensi berkurang, sehingga membutuhkan mesin panen,” katanya.
Dia juga menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat KSB mencapai 5000 ton pertahun, atau 114 gram per orang perhari, dikali jumlah penduduk, dikali 360 hari. Saat ini stok pangan di Bulog KSB masih aman dan mencukupi.
(MC Sumbawa Barat/feryal/rangga/ika/toeb)