Parigi Moutong Genjot Penurunan Stunting di 47 Desa

:


Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Jumat, 13 Maret 2020 | 15:46 WIB - Redaktur: Juli - 412


Parigi Moutong, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong saat ini terus menggalakkan program penanganan stunting melalui pendekatan multi sektor yang terintegrasi, yakni dengan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Parigi Moutong, Agus S. Hadi, saat membuka Lokakarya Aksi Pertama Analisis Situasi Stunting 2020, di aula pertemuan Bappelitbangda Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (12/3/2020).

Dia menjelaskan bahwa, Pemerintah Daerah Parigi Moutong melalui Bappelitbangda bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Untad Palu, melakukan aksi analisis tahap awal terhadap situasi stunting di 47 desa tahun 2020-2021, dan menargetkan penurunan angka stunting wilayah Parigi Moutong mencapai hasil yang sangat memuaskan.

"Percepatan penurunan stunting merupakan prioritas daerah yang sejatinya menjadi momentum strategis untuk menata kembali penyelenggaraan pelayanan dasar, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini dan perlindungan sosial agar lebih terpadu dan tepat sasaran," ujar dia.

Disebutkan, pada tahun 2019 penanganan stunting di 10 desa lokus stunting berjalan dengan baik, hingga tahun 2020 ada 47 desa yang menjadi lokus stunting. 

Menurut dia, pihaknya fokus pada aksi pertama yaitu analisis situasi. Aksi ini meliputi identifikasi sebaran stunting ketersediaan program serta kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi. "Oleh karena itu sangat diharapkan peran seluruh OPD tidak hanya satu atau dua OPD saja tetapi semuanya harus terlibat dalam penanganan stunting ini," tutur dia.

Kepala Bidang Sosial Budaya Abdul Sahid Badja, dalam laporannya menyampaikan bahwa, tindak lanjut penugasan pemerintah pusat terhadap penurunan angka stunting di Parigi Moutong ini menjadi prioritas utama.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2017 angka stunting menurun 34,4% dan pada tahun 2018 angka stunting 33,7% dan pada November 2019 menurun dengan angka 23,6%, dan diharapkan pada tahun 2020 bisa menurun dengan hasil yang sangat memuaskan.

Abdul sahid juga menyampaikan bahwa, Parigi Moutong di tahun 2020 telah menetapkan 47 desa untuk ditangani stuntingnya. Tujuan Lokakarya aksi pertama analisis situasi stunting ini, untuk memproses dan mengindentifikasi sebaran stunting, dan memahami permasalahan, bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Palu.

Lebih lanjut kata dia, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yang pertama dengan lokakarya tim, yakni menyaring informasi awal di wilayah desa yang menjadi Lokus penanganan stunting. "Kemudian tim selanjutnya akan turun ke lokasi untuk mempelajari permasalahan penyebab stunting di desa tersebut," pungkas dia. (MC Parigi Moutong/Humas Pemda/ARD)