:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Sabtu, 7 Maret 2020 | 08:07 WIB - Redaktur: Tobari - 418
Jontor, InfoPublik- Pornografi merusak generasi penerus bangsa , ucap Pakar Psikologi Elli Risman, Psi dalam paparannya dihadapan para pejabat, dan pemerhati keluarga dalam acara temu ramah yang digelar di Dayah Modern Terpadu Pesantren Subulussalam Jontor Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, jumat (6/3/2020).
Dikatakannya bahwa tantangan dalam mengasuh dan mendidik anak di era digital saat ini sangatlah sulit.
Yayasan Rumah Keluarga Risman selalu konsen memperhatikan segala persoalan keluarga atau parenting dengan melakukan pembinaan keluarga yang digelar diberbagai kegiatan skala daerah dan nasional termasuk memperhatikan situasi di Kota Subulussalam.
Diberbagai pemberitaan media terhadap persoalan keluarga, kekerasan keluarga dan peristiwa atau kejadian di Kota Subulussalam tak luput menjadi perhatiannya. Digelarnya ramah tamah sekaligus diisi dengan paparan terkait pornografi itu juga menjadi perhatiannya.
Elly Risman adalah anak dari pendiri Dayah Modern Terpadu Subulussalam Jontor yang saat ini berkiprah di tingkat nasional memperhatikan persoalan parenting merasa bertanggungjawab menyampaikan terkait dampak buruk pornografi.
“ Benarkah memberikan HP kepada anak usia muda ? “ tanya Elli Risman kepada peserta yang hadir.
Saat saya berada di luar negeri ditelepon oleh sesorang diminta untuk menyelesaikan persoalan di Jawa Barat adanya kasus anak usia 5 tahun candu main HP akhirnya masuk rumah sakit jiwa.
Bisa kita bayangkan ketika anak seusia 5 tahun sudah kecanduan main HP atau kecanduan main game. “ Ini menjadi masalah darurat yang kita hadapi di era digital , “ tegasnya.
Berbagai alasan diberikan hp kepada anak tidaklah dibenarkan karena dengan memberikan hp maka kita telah memasukkan anak kita ke rumah sakit jiwa.
Mampukan pemerintah kita untuk mengatasi persoalan ini ?. “Kecanduan game sama dengan gangguan mental, “ sebutnya.
Diceritakannya bahwa ia bersama timnya telah melakukan penelitian dengan judul “ aktivitas, fungsi, struktur otak serta perilaku seksual remaja adiksi dan tidak adiksi pornografi, “ dari hasil penelitiannya bahwa otak adalah sang Direktur.
Direktur adalah yang mengelola atau menggerakkan pikiran kita untuk berbuat sekehendak mainsetnya, katanya.
Anak yang membuka hp dengan melihat tontonan atau tayangan dalam bentuk video atau gambar yang berbentuk pornografi dipastikan akan melekat pada otaknya, sehingga suatu saat akan melakukan apa yang dikehendaki sesuai dalam hp.
Peristiwa yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Aceh seperti pembunuhan, pemerkosaan, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga adalah karena pornografi.
Dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa seseorang yang cenderung melihat pornografi akan berdampak pada gelombang otak yang impulsive dan compulsive.
Serta, banjir dopamine atau hypo frontal syndrome (kehilangan kontrol diri) atau braking system alias rem blong, kecenderungan volume otaknya menyusut 4,4 %, serta menimbulkan adiksi seperti narkoba.
Maka perlu peran orang tua terutama sang ayah untuk bisa menangkal agar anak tidak adiksi pornografi. Ayah haruslah berperan menjadi bapak yang bisa membangun komunikasi ditengah-tengah keluarganya.
Mengobrol, berbicara dari hati ke hati, bercanda dan meluangkan waktu yang lama bersama keluarga, berbicara dengan mengangkat tema yang tidak membosankan tentu dibangun antara orang tua dan anak.
“ Suasana hangatpun dalam keluarga tidaklah cukup maka orang tua harus mengawasi anaknya, “ ucapnya.
Elli Rismanpun berharap pemangku kebijakan harus mengambil perannya agar generasi muda Indonesia terselamatkan dari bahaya pornografi melalui hp, tuturnya.
Tampak hadir, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Nurul Akmal, MM, Sekretaris DPW PPP Aceh H. Anshari Idrus Sambo, SH. MM, Ketua Orda ICMI Kota Subulussalam DR. Musriaprto, Pasiter Kodim 0118/Subulussalam Lettu H. Turnip, Kapolsek Penanggalan. (MC Kota Subulussalam/toeb)