Tradisi Mangaik Mungkuih Kembali Diperlombakan pada Festival Langkisau Pessel

:


Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Kamis, 5 Maret 2020 | 13:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 601


Painan, InfoPublik - Lomba mangaik mungkuih di aliran Batang Pelangai Gadang, Kecamatan Ranah Pesisir, menjadi salah satu agenda Festival Langkisau 2020. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pessel, Hadi Susilo, Kamis (5/3) di Painan.

"Ya, lomba mangaik mungkuih yang akan digelar 16 April 2020 nanti kembali menjadi rangkaian event Festival Langkisau Tahun 2020. Lomba itu diangkat dari tradisi masyarakat Nagari Pelangai Gadang yakni mangaik mungkuih yang juga menjadi sumber ekonomi keluarga," katanya.

Disebutkan, cara mangaik mungkuih di aliran sungai berarus deras itu cukup unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bayangkan, hanya dengan mata pancing kecil tanpa umpan, ikan mungkuih dapat ditangkap dalam sungai yang berarus deras.

"Tradisi ini cukup unik, hanya menggunakan alat pancing yang terbuat dari batang nibuang sepanjang 1 meter, kaca bening ukuran 25 x 25 cm dan mata  kail kecil tanpa umpan.  Kail tadi dimasukan ke air, sementara kaca dibenam separuh untuk melihat keberadaan ikan mungkuih," ungkapnya.

Disebutkan, ikan mungkuih banyak terdapat di sungai ini. Bahkan, usaha mangaik mungkuih menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat. Harga ikan tersebut cukup tinggi, dan diminati masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah, karena rasa dagingnya manis dan gurih. Bahkan rumah makan di Ranah Pesisir selalu menyediakan goreng ikan mungkuih bagi pengunjungnya.

"Kalau anda ingin menikmati ikan mungkuih pergilah ke Pelangai Gadang. Disana, hampir setiap hari ada aktivitas mangaik mungkuih. Anda bisa langsung menikmati ikan mungkuih segar yang berasal dari sungai," ucapnya.

Lanjutnya, mangaik mungkuih adalah tradisi turun temurun masyarakat setempat. Tradisi ini perlu dilestarikan untuk menarik kunjungan wisatawan. Mangaik ikan mungkuih merupakan cara tradisional yang ramah lingkungan. Alat yang digunakan sangat sederhana dan tidak perlu modal besar.

"Usaha tersebut telah menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat. Ikan mungkuih di jual ke pasar dan rumah makan. Bahkan, juga ada permintaan dari luar daerah. Perantau yang pulang kampung selalu membawa ikan mungkuih sebagai buah tangan," tutupnya.