:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Senin, 24 Februari 2020 | 11:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 432
Painan, InfoPublik - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Efrianto menyebut manajemen ternak yang baik efektif mencegah terpaparnya sapi bali dari Virus Jembrana.
"Virus Jembrana mudah menjangkit sapi yang memiliki daya tahan tubuh kurang baik, agar sapi berdaya tahan tubuh prima perlu diterapkan manajemen ternak," kata Efrianto di sela pemeriksaan kesehatan hewan di Kecamatan Lunang, daerah setempat, Minggu (23/2/2020).
Manajemen ternak, jelasnya ialah kegiatan yang dilakukan peternak dalam mengatur pola peternakan sapi mulai dari kebersihan kandang, pakan, vitamin dan lainnya.
Hanya saja menurutnya hal tersebut baru dilakukan oleh sebagian kecil peternak di daerah setempat, dan secara bertahap hal tersebut terus disosialisasikan.
"Hari ini pentingnya manajemen ternak juga kami sampaikan, dan sosialisasi akan terus kami sampaikan melalui para penyuluh," ujarnya.
Sebelumnya ungkapnya, terdapat beberapa lokasi di dua kecamatan di Pesisir Selatan yang sapi-sapi di sana diduga terpapar Virus Jembrana, dan setelah di cek serta di uji ke laboratorium dugaan tersebut tidak terbukti.
"Sapi-sapi memiliki suhu badannya yang tinggi atau demam, hal tersebut hampir sama dengan sapi yang terpapar Virus Jembrana dan ini merupakan peringatan bagi para peternak untuk memperhatikan manajemen ternak," kata dia.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni yang juga hadir dalam kesempatan itu menyebut usaha beternak sapi mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
"Beternak merupakan usaha yang potensial dalam mendongkrak perekonomian masyarakat, hanya saja perlu ketalenan dalam menjalankannya," katanya lagi.
Terkait hal itu ia berharap agar jajaran Dinas Peternakan di daerah setempat terus memotovasi para peternak dan mentransfer keilmuan mereka seputar peternakan.
Pesisir Selatan merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki populasi sapi terbanyak atau sekitar seperempat sapi di provinsi setempat ada di daerah ini dengan populasi mencapai lebih kurang 86.150 ekor.