:
Oleh MC KOTA BANJARMASIN, Senin, 9 Desember 2019 | 21:12 WIB - Redaktur: Tobari - 343
Banjarmasin, InfoPublik - Sembilan ratus peserta berlaga dalam kegiatan Jukung Festival dan pertandingan Eksebisi Perahu Naga Internasional 2019 yang dilaksanakan Pemko Banjarmasin, Sabtu (6/12/2019).
Ratusan orang peserta yang mengikuti kejuaraan itu terbagi, 80 kontingen mengikuti lomba jukung tradisional, dimana masing-masing kontingennya terdiri dari 6 peserta, sehingga total untuk peserta lomba jukung tradisional diikuti 480 atlet.
Kemudian terdapat juga 30 kontingen untuk lomba perahu naga, satu kontingennya terdiri dari 14 orang peserta, jadi total peserta untuk lomba perahu naga 420 atlet.
Menariknya, selain dilihat oleh para kepala daerah se Kalsel, kegiatan tersebut juga dihadiri partisipan dari beberapa negara seperti, Portugis, Republik Rakyat China, Italia, Republik Ceko dan Romania.
Wali kota Banjarmasin H Ibnu Sina berharap, seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Sungai Martapura depan Menara Pandang Kota Banjarmasin itu nantinya dapat melahirkan atlet-atlet dayung yang handal yang bisa membawa harum nama Kota Banjarmasin dan Provinsi Kalsel.
“Mudah-mudahan dalam rangkaian Festival Jukung 2019 yang dilaksanakan kedua kalinya ini berlangsung lancar dan melahirkan atlet-atlet terbaik, baik dari PODSI ataupun dari dayung dari Kalimantan Selatan,” harapnya.
Kadispora Taufik Rifani dalam laporannya menargetkan dalam waktu 3 sampai 5 tahun mendatang jukung festival akan dijadikan agenda wisata olahraga nasional maupun internasional, hal ini dikarenakan jukung festival satu-satunya event wisata sekaligus olahraga tradisional yang menjadi simpul budaya sungai dunia.
“Adapun misi dalam kegiatan ini adalah membuat event tahunan ini memiliki nilai unik sebagai sport tourism sekaligus juga cultural tourism, kemudian visinya adalah menuju Banjarmasin sebagai pusat perhatian tentang peradaban dan budaya sungai dunia, karena kita dari dulu terkenal dengan julukan kota seribu sungai,” jelansya.
Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan adalah untuk memasyarakatkan olahraga tradisional jukung, sekaligus juga perahu naga di banua.
Kemudian menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata reguler sport tourism, dan menjadi ajang peningkatan persahabatan, perdamaian serta kerjasama antar kabupaten, provinsi, negara serumpun, nasional melalui media kebudayaan sungai.
Serta, memperkenalkan budaya Banjarmasin pada dunia sebagai budaya sungai yang adiluruh, dan menjadikan Banjarmasin pusat perhatian dan pusat study tentang budaya sungai seluruh dunia.(humpro-bjm/toeb)