:
Oleh MC PROV BALI, Rabu, 20 November 2019 | 20:06 WIB - Redaktur: Tobari - 4K
Denpasar, InfoPublik - Masyarakat Bali pada umumnya pasti mengenal keben atau juga sering disebut sokasi. Keben sering digunakan dalam keseharian masyarakat bali sebagai tempat untuk buah atau sarana persembahyangan lainnya.
Seringnya penggunaan keben dalam keseharian masyarakat Bali membuat usaha kerajinan ini tak pernah mati. Meski begitu memasarkan produk keben juga terbilang tak mudah.
Banyaknya perajin yang memproduksi keben membuat persaingan pasarnya cukup kompetitif. Untuk menyiasati persaingan, para perajin keben semakin hari semakin kreatif. Keben yang dulu bentuk dan motifnya begitu-begitu saja kini mulai berkembang.
Tak hanya terbuat dari bahan bambu, keben kini juga ada yang terbuat dari koran bekas. Itu baru dari bahan saja, dari hiasan juga kini perajin semakin kreatif.
Ada yg menggunakan pecahan kaca sebagai hiasan, kulit kerang, dan kini terbaru ada keben yang motifnya dibuat dengan cara membatik.
I Wayan Karmen adalah penggagas keben batik ini. UKM Sekar Madu begitu ia menamakan usahanya. Pria asal Desa Jehem Kecamatan Tembuku Bangli ini awalnya merupakan perajin dan penjual dupa.
Seiring berjalannya waktu beberapa konsumen memintanya untuk memproduksi keben. Dengan kreatifitasnya ia memberanikan diri memproduksi keben dengan belajar secara otodidak.
Agar terlihat berbeda Wayan mencoba berkreasi dengan mengaplikasikan tekhnik membatik pada keben yang diproduksinya.
Setelah dicoba ternyata hasilnya bagus dan unik. Wayan mengungkapkan keben buatannya memiliki beragam motif, selain batik tradisional Bali ada juga inovasi dari motif rangrang layaknya kain khas dari Nusa Penida.
“Motifnya yang saya buat beragam. Paling banyak motif batiknya tapi yang terbaru ada juga motif rangrang,” ungkapnya, Rabu (20/11/2019).
Keben batik buatan Wayan memiliki pasarnya tersendiri dan bisa dibilang nyaris tanpa pesaing. Sudah banyak yg mencoba untuk membuat produk keben batik sepertinya, akan tetapi hasilnya belum bisa sebaik produk yang dihasilkan Wayan.
Hal itulah yang membuat keben buatannya berbeda dan laris dipasaran. Untuk bahan baku utama yakni bambu suami dari Nyoman Suriati ini tak begitu sulit mendapatkannya. Karena Bangli memang dikenal sebagai daerah penghasil bambu.
Proses pembatikan kerajinan keben batik terbilang unik karena dibuat dengan goresan tangan layaknya membatik pada selembar kain. Dari segi keamanan warna batik yang dihasilkan Wayan terbilang aman karena setelah proses pembatikan keben buatannya melalui proses perebusan. (MC Bali/toeb)