:
Oleh MC KAB LABUHANBATU, Senin, 12 Agustus 2019 | 11:41 WIB - Redaktur: Kusnadi - 371
Labuhanbatu, InfoPublik - Plt. Bupati Labuhanbatu H Andi Suhaimi Dalimunthe, ST, MT didampingi Sekdakab Ahmad Muflih, SH, MM, Ketua PD MUI dan Kakan Kemenag serta Kasdim 0209/Labuhanbatu bersama warga masyarakat Kota Rantauprapat melaksanakan sholat Idul Adha 1440 H, Minggu (11/8/2019) pagi di Lapangan Ikabina Rantauprapat.
Pelaksanaan sholat Idul Adha 1440 H yang bertemakan “Dengan Semangat Berqurban, Mari Kita Tingkatkan Rasa Ketaqwaan kepada Allah SWT & Cinta Sesama” ini, bertindak sebagai imam adalah Al Ustadz Taufiqurrahman Siagian, sedangkan bertindak sebagai bilal adalah Duhsam yang dimulai pukul 07.15 Wib tersebut turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Hj. Rosmanidar Hasibuan Andi Suhaimi, Ketua DWP dan sejumlah Kepala OPD serta Camat Rantau Utara.
Al Ustadz H Bukhori Fasha Marfin, S.Pd, M.Pd yang bertindak sebagai khatib dalam khutbahnya yang berjudul “Ketahuidan Mengangkat Derajat Manusia” mengatakan, seekor kuda adalah binatang yang makan dedak dan rumput tahu bersyukur kepada tuannya, dia rela berlari kencang dan siap berkorban untuk tuannya, seekor binatang tahu berterima kasih kepada tuannya, tapi manusia hari ini diberikan nikmat tidak tahu bersyukur kepada Allah, “Ketika diberi kenikmatan tetapi tidak tahu cara bersyukur kepada Allah” ungkapnya.
Di sisi lain Bukhori Fasha menjelaskan, ibadah qurban adalah ibadah yang sangat penting sekali dari sisi lahiriah maupun bathiniah, dari segi ruh dan jasad kita, ruh dari Allah diajarkan kita tentang pengorbanan, qurban berasal dari kata qorabah, qorobah adalah dekat, semakin berkurban kita akan semakin dekat kepada Allah, semakin kita tidak berkurban maka semakin jauh kita dari Allah, nabi mengancam orang-orang seperti ini dengan satu sabda Nabi SAW, “Ketika seseorang tidak berkurban tapi mampu untuk berkurban, jangan dekati tempat sholatku ini kata Nabi SAW”.
Lebih lanjut dikatakan Bukhori Fasha, tidak sempurna iman kamu, kata Nabi sebelum kamu mencintai saudaramu, seperti kamu mencintai diri kamu sendiri, itulah Islam.
"Tapi di tengah kita menegakkan kisah Islam ada satu musuh kita, musuh yang nyata, yaitu syetan dan musuh yang kedua adalah di kalangan manusia yaitu orang-orang munafik, siapa itu orang munafik, orang munafik adalah johirnya islam hatinya kafir, benci dia sama islam, nampaknya simbol-simbolnya islam tapi hatinya benci kepada islam, ini terekam dalam surah at thoibah ayat ke-79," jelasnya.