:
Oleh PROV MALUKU, Selasa, 30 Juli 2019 | 17:28 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 572
Ambon, InfoPublik - Dalam rangka pemberdayaan dan pembinaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Ambon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Provinsi Maluku menyerahkan bantuan perbengkelan roda dua bagi lima kelompok usaha. Selain bantuan perbengkelan, kelima IKM ini juga mendapat bimbingan teknis (Bimtek) terkait penggunaan dan perawatan peralatan tersebut.
Program sinergitas antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Dinas Indag Provinsi Maluku, berlangsung di aula Lantai II Kantor Dinas Indag Provinsi Maluku, Selasa (30/7).
Bantuan peralatan perbengkelan roda dua yang diberikan antara lain kompresor scanner motor, mekanic full set, charge accu, dan mesin gerinda. Setelah penyerahan bantuan, dilanjutkan Bimtek terkait pengaplikasian teknologi peralatan sehingga bisa memberikan pengetahuan dan informasi lebih detail tentang service serta perawatan mesin injeksi agar usaha perbengkelan di Maluku, terhususnya Kota Ambon bisa berkembang lebih baik.
Asisten III Bidang Ekonomi, Investasi dan Pembangunan Setda Maluku, Kasrul Selang, saat menyampaikan sambutan mewakili Gubernur Maluku mengatakan, kelima IKM yang menerima bantuan perbengkelan terlebih dahulu sudah melalui proses mulai dari identifikasi IKM dan telah lulus verifikasi, sehingga diharapkan bantuan yang diberikan bisa bermanfaat.
“Tidak ada kebetulan mendapat bantuan ini, pastinya sudah melalui proses panjang. Diharapkan ada rasa syukur dengan cara menjaga dan menggunakannya sesuai peruntukan. Jangan pindah tangankan, namun dipakai untuk mencari nafkah dan sebagainya,” tegasnya.
Kasrul menyatakan, IKM di Maluku perlu didorong agar terus meningkatkan inovasi dan kreasi sehingga mampu berdaya saing global dan mampu mengikuti selera pasar.
“IKM harus mampu membuat terobosan sehingga bisa bersaing. Misalnya, untuk tujuan pemasaran, taruh nomor telepon di tempel di tempat-tempat yang bisa di akses publik. Misalnya, jasa bengkel injeksi modern buka 24 jam,” ujarnya.
Dikatakan, pemerintah daerah sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Kemenperin. Apalagi saat ini, lanjut dia, kendaraan bermotor menjadi kebutuhan dan hampir tiap rumah tangga memilikinya.
“Kendaraan itu pasti rusak hingga butuh perbaikan. Intinya jasa perbengkelan sangat dibutuhkan,” tandas Kasrul yang juga menjabat sebagai Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Maluku.
Sementara itu, Kasubdit Program Dit IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKM dan Aneka Kemenperin, Ciska Farida Ariany, menegaskan pihaknya sudah berkomitmen memperhatian wilayah Indonesia Timur. Bahkan target yang ingin dicapai Kemenperin adalah pemberdayaan 20 ribu IKM. Hal itu bertujuan agar mampu bersaing di pasar industri.
“Kementrian tetap memperhatikan IKM di wilayah timur. Target tahun 2019 yakni 20 ribu IKM yang harus dicapai oleh kementerian. Jadi IKM yang saat ini menerima bantuan, merupakan orang-orang pilihan,” terang Ciska.
Lanjutnya, Program Sinergitas itu telah dilaksanakan tiga tahun belakangan ini. Namun khusus untuk Provinsi Maluku, baru tahun pertama mengikutinya.
“Tidak semua provinsi di Indonesia mengajukan sinergitas padahal kegiatan ini baik dilaksanakan dimana pelatihannya didukung dana Dekon oleh Pemprov Maluku, sedangkan kementerian melalui Program Sinergitas memberikan mesin peralatan untuk menunjang kegiatan,” jelasnya. (vpa/mcmaluku)