:
Oleh MC KAB GARUT, Jumat, 19 Juli 2019 | 08:23 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 506
Garut, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pertanian Kabupaten Garut mencanangkan Gerakan Antisipasi Kekeringan di Desa Cibunar Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (18/07/2019).
Dalam sambutanya Bupati Garut H. Rudy Gunawan mengatakan, kolam penampung air atau embung ini sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi kekeringan baik untuk lahan pertanian maupun untuk di pemukiman warga. Pihaknya pun akan memperbanyak embung-embung yang tersebar di lima belas Kecamatan di Garut.
"Embung yang fungsinya diperuntukan sektor pertanian ini memiliki kapasitas yang tidak terlampau besar, namun hal ini dinilai lebih efektif untuk mengairi lahan pesawahan,"ujar Rudy.
Ditambahkan Rudy, saat ini sudah ada belasan embung yang dibangun termasuk di daerah pertanian yang merupakan rawan potensi kekeringan yang tersebar di sejumlah Kecamatan. Embung tersebut didesain dengan sistem tampungan air hujan dan selanjutnya disalurkan ke lahan warga.
"Kami berharap para petani bisa memanfaatkan embung desa pada musim kemarau sehingga lahan pertanian bisa tetap bisa tanam pada musim kemarau," ujarnya.
Sementara itu, Sekretatis Dinas pertanian, Haeruman mengatakan, dampak kekeringan yang terjadi sekarang ini sudah mengalami peningkatan yang sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang masuk dari petugas lapangan sampai dengan tanggal 15 Juli 2019 yang terkena dampak kekeringan pada tanaman padi seluas 2.075 Ha .
Ia menyebutkan, kekeringan ringan seluas 598 Ha, sedang 627 Ha, berat 353 Ha dan puso seluas 497 Ha. Sedangkan yang terancam seluas 3.912 Ha yang tersebar di 258 desa/kelurahan dan 40 kecamatan. "Luas tanaman padi yang masih ada dilapangan saat ini adalah 29.881 Ha itu berarti sudah mencapai 6,9% yang terkena dampak kekeringan,"kata Haeruman.
Haeruman menambahkan, seandainya dihitung kehilangan produksi padi sudah mencapai 7,460 ton lebih dengan asumsi produktivitas 59,21 Kw/Ha dan kehilangan secara ekonomi mencapai angka Rp. 41,034 milyar lebih dengan asumsi harga gabah kering giling saat ini sebesar Rp. 5,500/Kg.
Menurut Haeruman, dalam mengantisipasi dampak kekeringan pihaknya menggulirkan berbagai program yang bertujuan menungkatkan produksi padi diantaranya memberikan bantuan benih, pembangunan dan perbaikan irigasi termasuk dalam pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian dalam rangka meningkatkan nilai tambah.
Haeruman berharap, dengan kodisi cuaca seperti sekarang ini, petani harus bisa memanfaatkan lahan dan air dengan tetap menanam komoditas tanaman pangan seperti padi, palawija, sayuran ataupun yang tidak banyak membutuhkan air, pungkasnya.
Diakhir acara, Bupati bersama Wakil Bupati Garut menanam benih ikan dalam kolam embung di Desa Cibunar Tarogong Kidul Garut sekaligus memberikan bantuan benih ikan. (MC Diskominfo Garut/YR).